PT Pertamina (Persero) memastikan kondisi masyarakat aman dan tidak terdampak insiden kebakaran yang melahap salah satu area tangki atau bundwall Kilang Cilacap di Jawa Tengah.
Manager Communications, Relations, dan CSR Kilang Cilacap Pertamina Hatim Ilwan mengatakan lokasi area tangki yang terbakar berada jauh dari pemukiman warga.
"Kebakaran terjadi di salah satu area tangki penyimpanan yang lokasinya berada jauh di dalam kompleks kilang, bukan kilang atau pabrik pengolahannya. Penyebab kebakaran belum diketahui," kata Hatim dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi menyampaikan lokasi terdekat dengan tangki yang terbakar adalah area pabrik sekitar 350 meter, sedangkan pemukiman dan jalan raya terletak jauh.
Pihak kepolisian saat ini fokus pada pengamanan perimeter dan area sekitar kilang. Mereka juga ditugaskan untuk mengingatkan warga agar menjauh dari titik kebakaran tersebut.
"Kami mendukung penanganan kejadian yang saat ini pada upaya pendinginan untuk memastikan tidak ada lagi titik api,” Leganek.
Kebakaran melanda area Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap yang terjadi pada Jumat (11/6) sekitar pukul 19.45 WIB.
Peristiwa kebakaran itu terjadi pada tangki T39 yang berisi benzena untuk produk dasar petrochemical di Kilang Cilacap.
Pada saat terbakar, tangki di area bundwall hanya berisikan sepertiga produk benzena atau sebanyak 1.100 barel dari kapasitas tanki 3.000 barel.
Pertamina memastikan pasokan bahan bakar minyak dan elpiji di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta tetap dalam kondisi aman pasca insiden kebakaran tersebut.
Kilang Cilacap merupakan satu dari enam Kilang Pertamina dan kapasitas pengolahan 270 ribu barel per hari.
Kilang ini memiliki sekitar 200 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta bahan bakar minyak hasil pengolahan minyak mentah.
Kilang Cilacap juga bernilai strategis karena memasok 44 persen kebutuhan bahan bakar minyak nasional dan 75 persen kebutuhan di pulau Jawa.
Selain itu, kilang ini merupakan satu-satunya kilang di Tanah Air yang memproduksi aspal dan base oil.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
Manager Communications, Relations, dan CSR Kilang Cilacap Pertamina Hatim Ilwan mengatakan lokasi area tangki yang terbakar berada jauh dari pemukiman warga.
"Kebakaran terjadi di salah satu area tangki penyimpanan yang lokasinya berada jauh di dalam kompleks kilang, bukan kilang atau pabrik pengolahannya. Penyebab kebakaran belum diketahui," kata Hatim dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi menyampaikan lokasi terdekat dengan tangki yang terbakar adalah area pabrik sekitar 350 meter, sedangkan pemukiman dan jalan raya terletak jauh.
Pihak kepolisian saat ini fokus pada pengamanan perimeter dan area sekitar kilang. Mereka juga ditugaskan untuk mengingatkan warga agar menjauh dari titik kebakaran tersebut.
"Kami mendukung penanganan kejadian yang saat ini pada upaya pendinginan untuk memastikan tidak ada lagi titik api,” Leganek.
Kebakaran melanda area Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap yang terjadi pada Jumat (11/6) sekitar pukul 19.45 WIB.
Peristiwa kebakaran itu terjadi pada tangki T39 yang berisi benzena untuk produk dasar petrochemical di Kilang Cilacap.
Pada saat terbakar, tangki di area bundwall hanya berisikan sepertiga produk benzena atau sebanyak 1.100 barel dari kapasitas tanki 3.000 barel.
Pertamina memastikan pasokan bahan bakar minyak dan elpiji di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta tetap dalam kondisi aman pasca insiden kebakaran tersebut.
Kilang Cilacap merupakan satu dari enam Kilang Pertamina dan kapasitas pengolahan 270 ribu barel per hari.
Kilang ini memiliki sekitar 200 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta bahan bakar minyak hasil pengolahan minyak mentah.
Kilang Cilacap juga bernilai strategis karena memasok 44 persen kebutuhan bahan bakar minyak nasional dan 75 persen kebutuhan di pulau Jawa.
Selain itu, kilang ini merupakan satu-satunya kilang di Tanah Air yang memproduksi aspal dan base oil.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021