Samarinda (ANTARA Kaltim) - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sepanjang November 2012 mengalami inflasi sebesar 0,10 persen atau terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 145,34 pada Oktober menjadi 145,49 pada November.
"Jika ditotal perubahan harga sejak Januari 2012, maka hingga November atau selama 11 bulan terakhir, Provinsi Kaltim mengalami inflasi mencapai 4,83 persen," ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Perwakilan Kaltim Johny Anwar di Samarinda, Senin.
Komoditi yang memberikan andil hingga terjadi inflasi di Kaltim pada November adalah, kelompok bahan makanan berdeflasi (terjadi penurunan harga) minus 0,02 persen, kelompok makanan jadi, rokok, dan tembakau berdeflasi minus 0,02 persen.
Kemudian kelompok perumahan berinflasi 0,15 persen, kelompok sandang berdeflasi minus 0,38 persen, kelompok kesehatan berinflasi 0,36 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga berinflasi 0,85 persen, dan kelompok transport serta komunikasi berinflasi 0,24 persen.
Dia merinci, kelompok bahan makanan antara lain padi, umbi, daging, ikan segar, ikan diawetkan, telur, susu, sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, lemak dan minyak, serta berbagai jenis bahan makanan lain.
Kemudian kelompok makanan jadi dan rokok terdiri dari aneka jenis makanan siap konsumsi, minuman yang tidak mengandung alkohol, tembakau dan minuman beralkohol.
Selanjutnya kelompok perumahan terdiri dari biaya tempat tinggal, bahan bakar, penerangan dan air, perlengkapan rumah tangga, dan biaya penyelenggaraan rumah tangga.
Untuk kelompok sandang terdiri dari sandang laki-laki, sandang wanita, sandang anak-anak, serta barang pribadi dan berbagai jenis sandang lain.
Kelompok kesehatan terdiri dari jasa kesehatan, berbagai jenis obat untuk kesehatan, jasa perawatan jasmani, dan perawatan jasmani dan aneka kosmetik.
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga teridiri dari biaya jasa pendidikan, berbagai jenis kursus keahlian atau pelatihan, perlengakatan dan peralatan pendidikan, rekreasi, dan olahraga.
Untuk kelompok transport dan komunikasi terdiri dari biaya transport, komunikasi dan pengiriman, sarana dan penunjang trnaspor, serta jasa keuangan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Jika ditotal perubahan harga sejak Januari 2012, maka hingga November atau selama 11 bulan terakhir, Provinsi Kaltim mengalami inflasi mencapai 4,83 persen," ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Perwakilan Kaltim Johny Anwar di Samarinda, Senin.
Komoditi yang memberikan andil hingga terjadi inflasi di Kaltim pada November adalah, kelompok bahan makanan berdeflasi (terjadi penurunan harga) minus 0,02 persen, kelompok makanan jadi, rokok, dan tembakau berdeflasi minus 0,02 persen.
Kemudian kelompok perumahan berinflasi 0,15 persen, kelompok sandang berdeflasi minus 0,38 persen, kelompok kesehatan berinflasi 0,36 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga berinflasi 0,85 persen, dan kelompok transport serta komunikasi berinflasi 0,24 persen.
Dia merinci, kelompok bahan makanan antara lain padi, umbi, daging, ikan segar, ikan diawetkan, telur, susu, sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, lemak dan minyak, serta berbagai jenis bahan makanan lain.
Kemudian kelompok makanan jadi dan rokok terdiri dari aneka jenis makanan siap konsumsi, minuman yang tidak mengandung alkohol, tembakau dan minuman beralkohol.
Selanjutnya kelompok perumahan terdiri dari biaya tempat tinggal, bahan bakar, penerangan dan air, perlengkapan rumah tangga, dan biaya penyelenggaraan rumah tangga.
Untuk kelompok sandang terdiri dari sandang laki-laki, sandang wanita, sandang anak-anak, serta barang pribadi dan berbagai jenis sandang lain.
Kelompok kesehatan terdiri dari jasa kesehatan, berbagai jenis obat untuk kesehatan, jasa perawatan jasmani, dan perawatan jasmani dan aneka kosmetik.
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga teridiri dari biaya jasa pendidikan, berbagai jenis kursus keahlian atau pelatihan, perlengakatan dan peralatan pendidikan, rekreasi, dan olahraga.
Untuk kelompok transport dan komunikasi terdiri dari biaya transport, komunikasi dan pengiriman, sarana dan penunjang trnaspor, serta jasa keuangan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012