Komisi IV DPRD Kaltim berharap calon siswa yang berprestasi menjadi prioritas dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Puji Setyowati mengatakan pihaknya telah melakukan rapat dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tentang persiapan PPDB. Mengenai zonasi akan tetap berlangsung seperti semula.
Puji menjelaskan masing-masing jalur PPDB mempunyai kuota yang berbeda. Untuk zona sebanyak 50 persen, afirmasi 15 persen, prestasi 30 persen, dan pindahan lima persen.
Berkaca pada PPDB sebelumnya, sejumlah orangtua siswa sempat melayangkan protes akibat keberatan dengan sistem zonasi.
Jalur tersebut dinilai membatasi keinginan siswa yang ingin bersekolah di sekolah terbaik walaupun jaraknya cukup jauh dengan rumah.
"Sekarang sudah ada jalur prestasi, jumlahnya 30 persen. Dulu kan hanya 15 persen. Dua tahun belakangan, sudah dinaikkan. Jadi kalau siswa itu pintar dan berprestasi di bidang akademik atau ekstrakurikuler, lalu mendaftar di suatu sekolah dengan sertifikatnya, sudah pasti diprioritaskan," papar Puji.
Menurut Politikus Demokrat itu, saat ini aturan PPDB sudah tidak begitu kaku. Bahwa yang berprestasi harus memilih sekolah yang dekat dengan rumah, sehingga jauh lebih mudah.
Sejak pandemi berlangsung, PPDB dengan sistem drive thru juga turut terlaksana.
Puji mencontohkan beberapa daerah yang jangkauannya jauh. Contohnya seperti di Paser bahkan daerah pinggiran Samarinda yakni Barambai dan Bantuas.
"Di sana kan blank spot sehingga ada inovasi yang dilakukan oleh kepala sekolah yakni PPDB-nya dengan cara drive thru. Active case finding, jadi guru yang mendekati siswa," tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan, PPDB drive thru lebih diperuntukkan bagi sekolah-sekolah yang berada di lokasi jauh, sulit dijangkau, dan berada di daerah blank spot.
"Kalau untuk sekolah di daerah kota yang bisa diakses kapan saja, secara daring, rata-rata sudah memanfaatkan teknologi," kata Puji.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Puji Setyowati mengatakan pihaknya telah melakukan rapat dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tentang persiapan PPDB. Mengenai zonasi akan tetap berlangsung seperti semula.
Puji menjelaskan masing-masing jalur PPDB mempunyai kuota yang berbeda. Untuk zona sebanyak 50 persen, afirmasi 15 persen, prestasi 30 persen, dan pindahan lima persen.
Berkaca pada PPDB sebelumnya, sejumlah orangtua siswa sempat melayangkan protes akibat keberatan dengan sistem zonasi.
Jalur tersebut dinilai membatasi keinginan siswa yang ingin bersekolah di sekolah terbaik walaupun jaraknya cukup jauh dengan rumah.
"Sekarang sudah ada jalur prestasi, jumlahnya 30 persen. Dulu kan hanya 15 persen. Dua tahun belakangan, sudah dinaikkan. Jadi kalau siswa itu pintar dan berprestasi di bidang akademik atau ekstrakurikuler, lalu mendaftar di suatu sekolah dengan sertifikatnya, sudah pasti diprioritaskan," papar Puji.
Menurut Politikus Demokrat itu, saat ini aturan PPDB sudah tidak begitu kaku. Bahwa yang berprestasi harus memilih sekolah yang dekat dengan rumah, sehingga jauh lebih mudah.
Sejak pandemi berlangsung, PPDB dengan sistem drive thru juga turut terlaksana.
Puji mencontohkan beberapa daerah yang jangkauannya jauh. Contohnya seperti di Paser bahkan daerah pinggiran Samarinda yakni Barambai dan Bantuas.
"Di sana kan blank spot sehingga ada inovasi yang dilakukan oleh kepala sekolah yakni PPDB-nya dengan cara drive thru. Active case finding, jadi guru yang mendekati siswa," tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan, PPDB drive thru lebih diperuntukkan bagi sekolah-sekolah yang berada di lokasi jauh, sulit dijangkau, dan berada di daerah blank spot.
"Kalau untuk sekolah di daerah kota yang bisa diakses kapan saja, secara daring, rata-rata sudah memanfaatkan teknologi," kata Puji.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021