Samarinda (ANTARA Kaltim) - Seorang yang diduga warga negara Belanda menjadi salah satu korban dari lima orang yang dinyatakan hilang akibat sebuah "speedboat" terbalik di pedalaman di Riam Panjang, Sungai Mahakam, Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu..
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Wahyu Widhi Heranata, dihubungi Antara dari Samarinda, Senin sore menyatakan, "speedboat" berpenumpang 22 orang jurusan Long Pahangai menuju Long Bagun itu terbalik pada Minggu (18/1) sekitar pukul 12.20 Wita.
"Kami belum bisa memastikan terkait kewarganegaraan salah satu korban yang dinyatakan hilang itu karena belum ada keterangan atau data secara pasti. Tapi, memang salah satu dari lima korban yang dinyatakan hilang itu adalah WNA dan masih diduga berkewarganegaraan Belanda," ungkap Wahyu Widhi Heranata.
Berdasarkan data BPBD Kaltim, lima korban yang dinyatakan hilang tersebut yakni, Danae Ariane Moong (29), beralamat di Amsterdam, Belanda, Siswono (44) warga Kota Balikpapan yang diduga sebagai "guide" atau pemandu, Omy Lihang (9) warga Desa Liu Ulang, Marcelinus Yosef (7) warga Desa Long Pahangai serta Aron Jerlando berusia satu tahun tiga bulan warga Desa Ujo Bilang, ketiganya warga Kabupaten Mahakam Ulu.
"Dari lima orang yang dinyatakan hilang itu, tiga diantaranya anak-anak dan orang dua dewasa. WNA didiuga berkewarganegaraan Belanda itu berjenis kelamin perempuan sementara empat orang lainnya laki-laki," kata Wahyu Widhi Heranata.
Tim SAR dari Basarnas bersama BPBD Kaltim lanjut Wahyu Widhi Heranata pada Senin pagi telah diberangkatkan ke lokasi kecelakaan "speedboat" tersebut.
BPBD Kaltim sendiri tambah Wahyu Widhi Heranata, memberangkatkan 11 personel, termasuk dua penyelam dan satu orang dari DVI (dissaster victim identification).
"Tadi bagi bersama tim Basarnas kami sudah memberangkatkan 11 personel untuk membantu melakukan pencarian terhadap korban hilang akibat tenggelamnya `speedboat` itu. Ke-11 personel yang kami kerahkan itu memiliki keahlian tertentu termasuk dua penyelam dan DVI. Kami juga mengerahkan peralatan untuk pencarian dan evakuasi termasuk mobil `resque` serta mobil serbaguna," katanya.
"Kami telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Kutai Barat yang telah menyiapkan perahu untuk evakuasi serta Penjabat Bupati Mahakam Ulu, Wakil Bupati Kutai Barat, Polairud dan Basarnas Balikpapan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam upaya pencarian korban yang hilang," ungkap Wahyu Widhi Heranata.
Kecelakaan "speedboat" yang terjadi di Riam Panjang Sungai Mahakam Kecamatan Mahakam Ulu itu kata Wahyu Widhi Heranata diduga disebabkan arus sungai yang cukup deras ditambah banjir yang melanda kawawan itu.
"Kondisi Riam Panjang memang penuh riam yang membahayakan apalagi saat itu terjadi banjir. Jadi, `speedboat` itu diduga terbalik akibat dihantam arus sehingga menyebabkan lima penumpangnya hilang sementara 17 orang berhasil selamat," ungkap Wahyu Widhi Heranata. (*)
WNA Belanda Hilang di Pedalaman Kaltim
Senin, 19 Januari 2015 16:49 WIB
Kondisi Riam Panjang memang penuh riam yang membahayakan apalagi saat itu terjadi banjir. Jadi, `speedboat` itu diduga terbalik akibat dihantam arus sehingga menyebabkan lima penumpangnya hilang sementara 17 orang berhasil selamat,"