Balikpapan (ANTARA) - Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud sudah menyusun sebanyak lima program skala prioritas untuk Kota Balikpapan di tahun 2025 sebelum dirinya dilantik kembali oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta untuk periode 2025-2030, Kamis (20/2).
"Program itu telah tertuang dalam dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Balikpapan tahun 2025," katanya.
Dia menerangkan, program tersebut bertujuan mensejahterakan seluruh masyarakat kota Balikpapan dengan memberikan pelayanan publik yang prima serta kesetaraan jender di tengah tantangan sebagai beranda IKN.
Rahmad menyebutkan, program strategis itu yang pertama adalah peningkatan produktivitas ekonomi dan investasi daerah yang memiliki sebanyak 5 proyek diantaranya peningkatan sarana dan prasarana Pantai Segara Sari Manggar.
Kemudian penyelenggaraan agenda pariwisata dan ekonomi kreatif; menggelar agenda tourism expo Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II zone investmen forum; kegiatan pekan kewirausahaan pemuda se kecamatan di Kota Balikpapan; serta memperbarui peta potensi investasi di Kota Balikpapan (profiling investasi).
Berikutnya, program kedua adalah penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing sebanyak 10 proyek yakni pembangunan sekolah baru SDN 022 Balikpapan Timur; pengadaan layar panel interaktif untuk kelas pintar; pengadaan perangkat penunjang seperti komputer untuk kelas pintar.
"Kemudian Subsidi Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sekolah swasta; pendidikan dan pelatihan pemuda bela negara; kegiatan Balikpapan youth camp; belanja modal bangunan kesehatan pembangunan rumah sakit umum Sayang Ibu Balikpapan Barat; belanja operasional sekolah; belanja pemberian makanan tambahan; dan jaminan kesehatan masyarakat," jelasnya.
Program ketiga adalah percepatan transformasi digital dan penguatan reformasi birokrasi berdampak sebanyak 5 proyek diantaranya pengembangan kompetensi aparatur sipil negara (ANS) melalui bimbingan teknis (bimtek) atau khursus, dalam hal ini dilakukan peningkatan kapasitas bagi jabatan pimpinan tinggi (jpt) dan administator, pelayanan publik, kewirausahaan pengelola kepegawaian, dan sistem kepegawaian berbasis elektronik (SPBE).
"Proyek berikutnya adalah sosialisasi atau pelatihan maupun evaluasi pendampingan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) di lingkungan Pemkot Balikpapan; belanja bandwidt corporate untuk SPBE," paparnya.
Lanjutnya, program ketiga yaitu pembangunan gedung gabungan Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) dan Dinas perdagangan (disdag); penyelesaian pembangunan gedung kantor DPRD tahap III.
Program keempat adalah penguatan sarana prasarana konektivitas perkotaan sebanyak 8 proyek yakni peningkatan Jalan Mukmin Faisyal yang merupakan jalan tembus menuju Jalan Mulawarman; pembangunan blok D Pasar Klandasan; pembangunan jalur berlari di Stadion Batakan.
Kemudian pembangunan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Kelurahan Karang Joang; pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik setempat (SPAL-S); pengadaan tangki septik SPAL-S; pengadaan kapal pembersih sampah; dan pembangunan TPST maggot yang dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) juga masuk dalam program keempat.
"Kemudian program yang kelima adalah penguatan kota inklusif dan berketahanan iklim sebanyak lima proyek, yakni revitalisasi saluran sekunder di bawah kawasan Depsos; revitalisasi saluran sekunder Inhutani; peningkatan jaringan Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) sumur dalam; pengadaan pohon; serta pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan taman kawasan olahraga terpadu," tuturnya.
Rahmad meyakini kelima program strategis tersebut mampu menjawab tantangan serta menangkap peluang Kota Balikpapan yang dulunya hanya kota minyak kini harus bersiap menjadi berdampingan dengan IKN namun tetap di dalam bingkai Madinatul Iman.