Dalam surat tertanggal 23 November yang dipublikasikan Al-Qassam pada Senin, Danielle Aloni menulis bahwa putrinya Emilia (5) menyebut penculik-penculiknya "seperti temannya."
"Anak-anak seharusnya tidak menjadi tahanan, namun terimakasih kepada kalian dan orang-orang baik lainnya yang kami temui sepanjang jalan, putriku merasa seperti ratu di Gaza," kata Aloni.
Tidak ada konfirmasi dari pihak keluarga Aloni mengenai surat yang disiarkan sayap bersenjata Hamas itu.
Baca juga: Indonesia mengutuk serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza
Danielle Aloni dan putrinya Emilia (5) dibebaskan pada 24 November sebagai bagian dari perjanjian jeda kemanusiaan antara Israel dengan Hamas di Gaza.
Melalui perjanjian pertukaran tahanan sejak Jumat lalu, 50 warga Israel telah dibebaskan sebagai imbalan atas pembebasan 150 tahanan wanita dan anak-anak Palestina dari penjara Israel.
Pembebasan tersebut dilakukan dalam empat gelombang selama empat hari masa jeda kemanusiaan, yang pada Senin malam diperpanjang selama dua hari.
Israel menyerang Jalur Gaza secara besar-besaran setelah Hamas menyerang mereka pada 7 Oktober.
15.000 warga Palestina terbunuh, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, tewas akibat serangan Israel, sedangkan korban jiwa Israel mencapai 1.200.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Paus Fransiskus: Peristiwa Gaza adalah genosida
Sumber: Anadolu
Baca juga: Paus Fransiskus: Peristiwa Gaza adalah genosida