Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati menjelaskan dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis, saat latihan formasi rutin.
Dalam sesi latihan itu, dua pesawat itu diterbangkan oleh total empat perwira menengah TNI AU, yaitu Letkol Pnb Sandhra “Chevron” Gunawan (Komandan Skadron Udara 21), Kolonel Pnb Subhan (Danwing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh), Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya (Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh), dan Mayor Pnb Yuda A. Seta.
Letkol Pnb Sandhra dan Kolonel Adm Widiono menumpang pesawat dengan nomor registrasi TT-3111, sementara Mayor Pnb Yuda dan Kolonel Pnb Subhan di pesawat dengan nomor registrasi TT-3103. Sandhra dan Yudo mengisi kursi depan kemudi (frontseater), sementara Widiono dan Subhan di kursi belakang (backseater).
Kadispenau saat ini bertolak langsung ke Malang, Jawa Timur, untuk mendapatkan perkembangan informasi terkini soal kondisi pesawat dan para awak yang merupakan korban jatuh.
Baca juga: Dua pesawat TNI AU jatuh di Pasuruan Jatim
Sejauh ini, kondisi seluruh korban belum diketahui. Walaupun demikian, video amatir yang beredar menunjukkan warga menemukan salah satu korban atas nama Kolonel Adm Widiono.
Namun, TNI AU ataupun lembaga pencarian dan penyelamatan (SAR) setempat belum mengeluarkan keterangan resmi terkait itu.
Dalam kesempatan yang sama, Kadispenau juga menjelaskan kronologi pesawat mulai hilang kontak (lost contact).
"Pada hari ini, Kamis 16 November 2023 pukul 11.18 WIB telah lost contact pesawat Super Tucano dari (Pangkalan Udara) Abdulrachman Saleh, Malang. Kedua pesawat tersebut diperkirakan mengalami accident (kecelakaan), dan menurut laporan dua pesawat tersebut (jatuh) di daerah Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Kedua pesawat sedang melakukan latihan formasi secara rutin," tutur Kadispenau.
Baca juga: 30 pesawat-helikopter TNI-Polri bersiap atraksi udara HUT ke-78 RI