Polres Penajam gelar simulasi strategi pengamanan pemilu

Kapolres Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur AKBP Hendrik Eka Bahalwan tanda tangan di papan Deklarasi Pemilu Damai 2024 usai simulasi Sispamkota, Selasa (3/10/2023) (ANTARA/HO-dokumen Polres Penajam Paser Utara)

Penajam (ANTARA) -

Kepolisian Resor (Polres) Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, menggelar simulasi pengamanan kota sebagai bentuk strategi pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Penajam Paser Utara Ajun Komisaris Polisi (AKP) Jajat Sudrajat di Penajam, Selasa, mengatakan simulasi itu memperlihatkan kesiapan pengamanan pemilu secara keseluruhan, termasuk kegiatan deklarasi damai dari kepolisian.

Kegiatan deklarasi damai, menurut Jajat, menjadi upaya Polres Penajam guna menciptakan suasana Pemilu 2024 yang kondusif.

Langkah pengaman pemilu secara keseluruhan itu meliputi tahapan cipta kondisi, kampanye, masa tenang, hingga dilakukan pemungutan dan penghitungan suara.

Jajat menyebut terdapat sejumlah potensi persoalan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang diantisipasi Polres Penajam, seperti kerusuhan massa.

Polres Penajam Paser Utara akan mendapatkan bantuan dari Kesatuan Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) jika menghadapi aksi massa yang tidak terkendali.

Jajat mengatakan sekira 370 personel Polres Penajam Paser Utara akan bertugas untuk mengamankan penyelenggaraan Pemilu 2024, termasuk kelengkapan peralatan yang dibutuhkan.

"Kegiatan simulasi itu untuk memperkirakan apa yang akan terjadi. Kami persiapkan peralatan dan pelatihan personel agar siap bertugas," katanya.

Simulasi pengamanan kota dari Polres Penajam itu juga mendapatkan dukungan dari Kodim 0913, Dinas Perhubungan Penajam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam, Satpol PP dan pihak lain di daerah berjuluk Benuo Taka itu.

Selain simulasi pengamanan Pemilu 2024, Polres Penajam Paser Utara juga menggelar Deklarasi Pemilu Damai bersama dengan unsur pemda, Forkopimda, pengurus partai politik, penyelenggara pemilu, dan tokoh masyarakat.

Deklarasi Pemilu Damai itu ditandatangani semua pihak yang terlibat sebagai upaya penciptaan suasana kondusif, serta menyukseskan tahapan dan penyelenggaraan Pemilu 2024, demikian Jajat Sudrajat.