Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Titik Pembangunan pusat perkantoran dan bisnis 'Royal World Plaza' (RWP) yang konsep awalnya berada di samping Kantor Bupati Kutai Kartanegara, di Tenggarong, dilakukan penyesuaian ulang termasuk desain.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kutai Kartanegara Totok Heru Subroto mengatakan, penyesuaian itu dilakukan karena kondisi lahan yang sebelumnya merupakan dataran rendah berair.
"Tadinya sudah mau dipancang namun setalah tiang pancang masuk hingga tiga buah tetap tidak menemukan tanah keras dan tiang itu tetap amblas terus masuk ke tanah," ujar Totok Heru Subroto, Senin.
Sehingga, letak bangunan RWP itu menurut Totok Heru Subroto perlu penyesuaian ulang dan desainnya juga sedikit berubah.
Desain itu lanjut dia hanya sedikit yang berubah tetapi tetap dua tower yakni tujuh dan sebelas lantai.
Hanya saja kata Totok Heru Subroto, jika dulu jumlah lantai dihitung dari dasar, sekarang yang tujuh dan sebelas lantai tersebut merupakan khusus bangunan untuk perkantoran yang di bawahnya terdapat empat lantai untuk bangunan komersil atau mal.
Jika sebelumnya strategi pembangunan RWP diutamakan terlebih dahulu yakni bangunan perkantoran namun terjadi perubahan dan akan dibangun secara bersamaan, baik mal maupun perkantorannya.
"RWP ini yang laku keras justru di lantai komersialnya, bahkan ada perusahaan retail terkemuka yang dalam waktu dekat akan membuka bazar, termasuk untuk pengusaha kuliner. Makanya, untuk lantai kantor maupun mal akan dibangun sekaligus," paparnya.
Saat ini, lanjut dia proyek RWP memasuki tahap 'land clearing' atau penyiapan lahan dan pembuatan sarana pembuatan tiang pancang yang sudah dilakukan sejak tiga minggu lalu, serta penentuan titik posisi bangunan yang saat ini sudah ditetapkan.
Setelah itu, katanya pihaknya akan membuat sendiri tiang pancang, lalu dipasang.
"Terdapat 8.600 titik pemancangan, diperkirakan pemancangan ini selesai dilakukan sekitar empat bulan," katanya.
Pembangunan RWP menurut dia diharapkan dapat selesai sesuai target yakni pada November 2014, namum pihak Citra Gading mengatakan 'soft opening' RWP bisa dilakukan pada Juli 2014.
Proyek pembangunan RWP tersebut tidak menggunakan dana APBD, melainkan dari investor yakni PT Citra Gading Asritama, yang peresmian pembangunannya dilaksanakan dalam acara 'Ground Breaking' pada 7 November 2012 lalu.
Tujuan dibangunnya RWP karena selama ini wajah Tenggarong yang merupakan ibu kota kabupaten Kutai Kartanegara tersebut tak sesuai dengan predikat anggaran besar, tetapi fasilitas belum memadai, misalnya pusat keramaian yang belum ada.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah membuat peraturan bagi semua perusahaan yang wilayah operasionalnya di daerah itu agar berkantor di Tenggarong.
Tujuannya, untuk memudahkan koordinasi dan menghidupkan Tenggarong agar lebih ramai yang berimbas pada berkembangnya ekonomi kreatif warga. (*)
Titik Bangunan RWP Disesuaikan Ulang
Selasa, 7 Mei 2013 20:54 WIB
Tadinya sudah mau dipancang namun setalah tiang pancang masuk hingga tiga buah tetap tidak menemukan tanah keras dan tiang itu tetap amblas terus masuk ke tanah,"