Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama Universitas Budi Luhur (UBL) pada Senin (15/2) menguji coba motor listrik Budi Luhur-Sport Electric Vehicle 01 (BL-SEV01) guna mengetahui level performa, kinerja handling dan kecepatan motor listrik tersebut di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Uji coba ini melibatkan pembalap muda, Galih Aji Prakoso, yang juga merupakan alumni Universitas Budi Luhur. Pemilihan Galih sebagai test rider diharapkan bisa memaksimalkan kinerja performa motor, kemudian memberikan masukan kepada pihak akademik agar mengembangkan motor itu secara lebih baik lagi ke depannya.
"Kolaborasi ini menghasilkan produk yang real, tentunya merupakan prototipe yang bisa dicoba fungsinya. Tujuan utama kolaborasi ini diharapkan akan menghasilkan sebuah produk yang punya nilai kebanggaan tersendiri dari institusi dan juga akan bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Kepala Bidang Transportasi LIPI, Abdul Hafid.
Kepala Tim Pusat Studi Kendaraan Listrik Universitas Budi Luhur, Sujono mengungkapkan, kegiatan itu merupakan pengujian pertama untuk motor listrik BL-SEV01 yang melibatkan pebalap profesional dan dilakukan di trek balap resmi, yakni Sentul.
"Setelah mendapatkan masukan dan data performa usai uji coba perdana ini, baru kami evaluasi kembali BL-SEV01 dan disempurnakan kembali di Lab Pusat Studi Kendaraan Listrik Universitas Budi Luhur," ungkap Sujono dalam keterangan resminya..
Hasil uji coba pertama tersebut, BL-SEV01 bisa menyelesaikan 11 tikungan dan trek lurus sepanjang 900 meter dengan baik. Motor itu juga mencatatkan top speed hingga 100 kilometer per jam.
Kendati demikian, ketika sepeda motor dipacu kembali secara lebih kencang, BL-SEV01 mengalami permasalahan ketika memasuki tikungan S kecil. Motor listrik ini harus kembali ke dalam paddock pit untuk dianalisa permasalahannya.
Setelah memeriksa kondisi dan melakukan evaluasi, tim menemukan permasalahan di bagian gear set. Komponen yang digunakan sekarang ini mengalami pengurangan performa setelah melewati beberapa lap di Sirkuit Sentul.
"Setelah BL-SEV01 dievaluasi dengan tim, ternyata permasalahan di gear set depan pada rantai yang giginya kalah habis karena di tes maksimum di lintasan sirkuit. Tetapi bersyukur motor listrik dan baterai tidak mengalami masalah dan dalam keadaan normal. Pengetesan pertama ini kami akhiri dahulu nanti kita evaluasi dan lanjutkan pengetesan kedua di Sirkuit Sentul kembali," kata dia.
Dia mengatakan bahwa pengetesan pertama itu dinilai cukup memuaskan, dan mereka berencana akan menggelar pengujian kedua dengan beberapa pengembangan pada motor itu.
"Saya akan support terus pengembangan motor listrik BL-SEV01 sebagai karya anak bangsa yang dikerjakan langsung oleh Dosen dan Mahasiswa Universitas Budi Luhur serta bekerja sama dengan LIPI," ungkap Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro yang ikut menyaksikan pengujian BL-SEV01.
BL-SEV01 menggunakan motor listrik BLDC 96 Volt bertenaga 16 kW, didukung baterai 48Ah dan controller 96 Volt 200 Ampere. Baterai bisa kembali terisi penuh setelah melakukan pengisian daya selama 4 jam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
Uji coba ini melibatkan pembalap muda, Galih Aji Prakoso, yang juga merupakan alumni Universitas Budi Luhur. Pemilihan Galih sebagai test rider diharapkan bisa memaksimalkan kinerja performa motor, kemudian memberikan masukan kepada pihak akademik agar mengembangkan motor itu secara lebih baik lagi ke depannya.
"Kolaborasi ini menghasilkan produk yang real, tentunya merupakan prototipe yang bisa dicoba fungsinya. Tujuan utama kolaborasi ini diharapkan akan menghasilkan sebuah produk yang punya nilai kebanggaan tersendiri dari institusi dan juga akan bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Kepala Bidang Transportasi LIPI, Abdul Hafid.
Kepala Tim Pusat Studi Kendaraan Listrik Universitas Budi Luhur, Sujono mengungkapkan, kegiatan itu merupakan pengujian pertama untuk motor listrik BL-SEV01 yang melibatkan pebalap profesional dan dilakukan di trek balap resmi, yakni Sentul.
"Setelah mendapatkan masukan dan data performa usai uji coba perdana ini, baru kami evaluasi kembali BL-SEV01 dan disempurnakan kembali di Lab Pusat Studi Kendaraan Listrik Universitas Budi Luhur," ungkap Sujono dalam keterangan resminya..
Hasil uji coba pertama tersebut, BL-SEV01 bisa menyelesaikan 11 tikungan dan trek lurus sepanjang 900 meter dengan baik. Motor itu juga mencatatkan top speed hingga 100 kilometer per jam.
Kendati demikian, ketika sepeda motor dipacu kembali secara lebih kencang, BL-SEV01 mengalami permasalahan ketika memasuki tikungan S kecil. Motor listrik ini harus kembali ke dalam paddock pit untuk dianalisa permasalahannya.
Setelah memeriksa kondisi dan melakukan evaluasi, tim menemukan permasalahan di bagian gear set. Komponen yang digunakan sekarang ini mengalami pengurangan performa setelah melewati beberapa lap di Sirkuit Sentul.
"Setelah BL-SEV01 dievaluasi dengan tim, ternyata permasalahan di gear set depan pada rantai yang giginya kalah habis karena di tes maksimum di lintasan sirkuit. Tetapi bersyukur motor listrik dan baterai tidak mengalami masalah dan dalam keadaan normal. Pengetesan pertama ini kami akhiri dahulu nanti kita evaluasi dan lanjutkan pengetesan kedua di Sirkuit Sentul kembali," kata dia.
Dia mengatakan bahwa pengetesan pertama itu dinilai cukup memuaskan, dan mereka berencana akan menggelar pengujian kedua dengan beberapa pengembangan pada motor itu.
"Saya akan support terus pengembangan motor listrik BL-SEV01 sebagai karya anak bangsa yang dikerjakan langsung oleh Dosen dan Mahasiswa Universitas Budi Luhur serta bekerja sama dengan LIPI," ungkap Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro yang ikut menyaksikan pengujian BL-SEV01.
BL-SEV01 menggunakan motor listrik BLDC 96 Volt bertenaga 16 kW, didukung baterai 48Ah dan controller 96 Volt 200 Ampere. Baterai bisa kembali terisi penuh setelah melakukan pengisian daya selama 4 jam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021