Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Surito Widarie memastikan persediaan beras masih berlimpah dan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah itu hingga akhir Agustus 2021.
"Persediaan beras yang tersimpan di gudang Bulog dan lumbung masyarakat berlimpah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Surito Widarie ketika ditemui di Penajam, Rabu.
Persediaan beras produksi lokal petani Kabupaten Penajam Paser Utara yang tersimpan di gudang Bulog dan lumbung masyarakat tersebut menurut dia, mencapai 25.000 ton.
Jumlah tersebut jika dibandingkan kebutuhan beras per bulan masyarakat sekitar 1.400 ton lanjut Surito Widarie, dipastikan bisa bertahan sampai akhir Agustus 2021.
Perhitungan kebutuhan beras masyarakat sekitar 1.400 per bulan itu untuk jumlah penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara sebanyak 173.000 jiwa.
"Bahkan, kami prediksi persediaan beras sampai awal tahun depan (2022) masih aman karena produksi petani pada 2020 mengalami surplus," ucap Surito Widarie.
"Persediaan beras itu dipengaruhi peningkatan produksi padi sepanjang 2020 mencapai lima sampai tujuh persen," tambahnya.
Peningkatan produksi padi tersebut kata Surito Widarie, sudah dalam bentuk beras atau jumlahnya sudah dikonversikan surplus 25.000 ton.
Produksi padi yang biasanya hanya sekisar lima ton per hektare jelasnya, naik menjadi sekitar enam sampai delapan ton per hektare.
Namun Surito Widarie berharap luas areal penanaman padi pada 2021, dapat mencapai 10.000 hektare dan terus ditingkatkan sebagai persiapan pemindahan ibu kota negara ke wilayah Kecamatan Sepaku.
"Kami harapkan luas areal tanam padi terus diperluas, sehingga produksi beras juga melimpah untuk mendukung ketahanan pangan daerah," tegasnya.(ADV)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Persediaan beras yang tersimpan di gudang Bulog dan lumbung masyarakat berlimpah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Surito Widarie ketika ditemui di Penajam, Rabu.
Persediaan beras produksi lokal petani Kabupaten Penajam Paser Utara yang tersimpan di gudang Bulog dan lumbung masyarakat tersebut menurut dia, mencapai 25.000 ton.
Jumlah tersebut jika dibandingkan kebutuhan beras per bulan masyarakat sekitar 1.400 ton lanjut Surito Widarie, dipastikan bisa bertahan sampai akhir Agustus 2021.
Perhitungan kebutuhan beras masyarakat sekitar 1.400 per bulan itu untuk jumlah penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara sebanyak 173.000 jiwa.
"Bahkan, kami prediksi persediaan beras sampai awal tahun depan (2022) masih aman karena produksi petani pada 2020 mengalami surplus," ucap Surito Widarie.
"Persediaan beras itu dipengaruhi peningkatan produksi padi sepanjang 2020 mencapai lima sampai tujuh persen," tambahnya.
Peningkatan produksi padi tersebut kata Surito Widarie, sudah dalam bentuk beras atau jumlahnya sudah dikonversikan surplus 25.000 ton.
Produksi padi yang biasanya hanya sekisar lima ton per hektare jelasnya, naik menjadi sekitar enam sampai delapan ton per hektare.
Namun Surito Widarie berharap luas areal penanaman padi pada 2021, dapat mencapai 10.000 hektare dan terus ditingkatkan sebagai persiapan pemindahan ibu kota negara ke wilayah Kecamatan Sepaku.
"Kami harapkan luas areal tanam padi terus diperluas, sehingga produksi beras juga melimpah untuk mendukung ketahanan pangan daerah," tegasnya.(ADV)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021