Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur mengimbau masyarakat segera melaporkan apabila menemukan adanya gejala demam berdarah dengue (DBD) di sekitarnya.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat Nunukan supaya melaporkan secepatnya apabila mendapatkan gejala DBD di sekitarnya kepada pemerintah setempat atau puskesmas terdekat," kata Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan dan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, dr M Tololiu di Nunukan, Sabtu.
Penyakit DBD, lanjut dia, disebabkan oleh gigitan nyamuk aides yang banyak hidup di sekitar lingkungan masyarakat yang kotor atau banyak genangan air utamanya pada musim hujan seperti sekarang ini.
Ia menegaskan, Kabupaten Nunukan tergolong wilayah yang sangat rentan terjadinya penyakit DBD maka untuk mengantisipasi agar tidak menyebar perlu adanya penyuluhan secara kontinyu.
"Penyakit DBD bisa diantisipasi dengan banyak melakukan penyuluhan-penyuluhan menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya," katanya.
Soal penyakit DBD, Tololiu mengungkapkan masyarakat perlu mengetahui gejala-gejala penyakit DBD dan apabila sudah terjadi maka yang dilakukan adalah "fogging" di sekitar kejadian.
Namun penyuluhan tersebut sudah seringkali dilakukan mulai dari Kementerian Kesehatan RI hingga Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan melalui media massa, tambahnya.
Penyakit DBD berawal dari gigitan nyamuk aides yang menularkan virus dari dalam tubuhnya kepada manusia yang dikeluarkan pada saat mengigit.
"Penyakit DBD itu satu-satunya disebabkan oleh gigitan nyamuk aides yang kemungkinan akibat lingkungan sekitar yang tidak bersih," tegas Tololiu.
Ia menerangkan terlebih dahulu mengetahui rantai penularan penyakit DBD ini yang hanya dapat diputuskan melalui pembasmian sarang nyamuk dan tempat perkembangbiakannya agar manusia tidak terkontaminasi.
Sistem pemutusan rantai tersebut dengan membasmi melalui kegiatan "fogging" pada radius 100 meter dari titik kejadian. Sebab perkembangbiakan nyamuk aides sangat cepat dan dapat berjangkit pada manusia disekitarnya, kata Tololiu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Kami mengimbau seluruh masyarakat Nunukan supaya melaporkan secepatnya apabila mendapatkan gejala DBD di sekitarnya kepada pemerintah setempat atau puskesmas terdekat," kata Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan dan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, dr M Tololiu di Nunukan, Sabtu.
Penyakit DBD, lanjut dia, disebabkan oleh gigitan nyamuk aides yang banyak hidup di sekitar lingkungan masyarakat yang kotor atau banyak genangan air utamanya pada musim hujan seperti sekarang ini.
Ia menegaskan, Kabupaten Nunukan tergolong wilayah yang sangat rentan terjadinya penyakit DBD maka untuk mengantisipasi agar tidak menyebar perlu adanya penyuluhan secara kontinyu.
"Penyakit DBD bisa diantisipasi dengan banyak melakukan penyuluhan-penyuluhan menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya," katanya.
Soal penyakit DBD, Tololiu mengungkapkan masyarakat perlu mengetahui gejala-gejala penyakit DBD dan apabila sudah terjadi maka yang dilakukan adalah "fogging" di sekitar kejadian.
Namun penyuluhan tersebut sudah seringkali dilakukan mulai dari Kementerian Kesehatan RI hingga Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan melalui media massa, tambahnya.
Penyakit DBD berawal dari gigitan nyamuk aides yang menularkan virus dari dalam tubuhnya kepada manusia yang dikeluarkan pada saat mengigit.
"Penyakit DBD itu satu-satunya disebabkan oleh gigitan nyamuk aides yang kemungkinan akibat lingkungan sekitar yang tidak bersih," tegas Tololiu.
Ia menerangkan terlebih dahulu mengetahui rantai penularan penyakit DBD ini yang hanya dapat diputuskan melalui pembasmian sarang nyamuk dan tempat perkembangbiakannya agar manusia tidak terkontaminasi.
Sistem pemutusan rantai tersebut dengan membasmi melalui kegiatan "fogging" pada radius 100 meter dari titik kejadian. Sebab perkembangbiakan nyamuk aides sangat cepat dan dapat berjangkit pada manusia disekitarnya, kata Tololiu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012