Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Muara Adang, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser disebut ikut mendukung pelaksanaan program pengurangan emisi berbayar Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) Carbon Fund 2020-2024.
Dukungan melalui pengembangan sirup berbahan baku buah mangrove yang dipelihara masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan.
"Potensi buah mangrove cukup banyak karena masyarakat sudah sejak lama menjaga hutan. Dan masyarakat sudah biasa memanfaatkan buah mangrove untuk dikonsumsi saat sakit kepala, " kata Ketua TP PKK Desa Muara Adang Kurtaniah Kurniansyah saat mengolah sirup mangrove, di Desa Muara Adang, Sabtu (14/11).
Kurtaniah Kurniansyah mempraktikkan pengolahan sirup mangrove didampingi Ketua UP2K TP PKK Desa Muara Adang Unang dan anggotanya Tiana.
Berkaitan itu UP2K berinisiatif mengembangkan sirup mangrove yang dinilai berkhasiat meningkatkan kebugaran tubuh karena kaya vitamin C.
Perhari mereka mampu memproduksi sekitar 2kg hingga 4kg perhari, serta maksimal hingga 10kg dengan hasil sekitar 11 botol sirup perkg buah mangrove.
Sejak awal memproduksi, sirup mangrove produksi UP2K ini sudah beberapa kali ikut lomba UP2K tingkat Kabupaten Paser. Teranyar berhasil menjadi juara dua lomba UP2K TP PKK Paser.
Sedangkan penjualan sirupnya masih sekala terbatas. Masih hanya untuk masyarakat setempat dan menjadi buah tangan saat ada tamu berkunjung ke desa.
Sedangkan prosesnya, setiap 1kg buah mangrove membutuhkan bahan tambahan 2kg gula pasir. Diawali mengupas kulit buah dan membersihkannya, kemudian direbus sekitar 30 menit, diperas untuk mengambil sarinya dan ditambahkan gula, serta dikemas menjadi sirup.
Sedangkan harga jualnya ke pasar seharga Rp35 ribu perbotol.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020