Samarinda, (Antara News Kaltim)- Produksi industri manufaktur (pengolahan) baik besar maupun sedang pada triwulan dua 2012 mengalami pertumbuhan 7,79 persen, sehingga kondisi ini menggambarkan bahwa secara umum produksi pengolahan di Kaltim tumbuh dengan baik.

"Industri pengolahan merupakan terbesar ke dua dari sektor yang menjadi penyumbang perkembangan ekonomi bagi Provinsi Kaltim," ujar Kepala Bidang Integrasi, Pengolahan, dan Diseminasi Statistik (IPDS) BPS Kalimantan Timur, Achmad Zaini di Samarinda, Jumat.

Sedangkan sektor yang menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi Kaltim yang pertama adalah sektor pertambangan dan penggalian. Total kegiatan usaha yang menyumbang perekonomian di Kaltim terdapat sembilan jenis usaha.

Menurutnya, kegiatan industri pengolahan besar dan sedang di Provinsi Kaltim tersebar di hampir seluruh kabupaten dan kota.

Beberapa wilayah yang menjadi kantong industri pengolahan antara lain Kota Samarinda, Bontang, Balikpapan, dan Tarakan, Kabupaten Paser, dan Kutai Kartanegara.

Semua daerah tersebut memiliki jenis industri yang berbeda antara daerah satu dengan lainnya. Seperti Samarinda masih unggul dengan industri kayu, dan Kota Bontang dengan industri kimia.

Sedangkan Kabupaten Kutai Kartenara, Kutai Timur, dan Kabupaten Paser masih tetap unggul dengan industri pengolahan Crude Palm Oil (CPO) dari kelapa sawit.

 Menurutnya, industri pengolahan besar dan sedang yang tumbuh 7,79 persen itu, produksi terbesarnya adalah dari industri makanan, baik roti, makanan jadi, dan sejenisnya yang tumbuh 8,64 persen dibanding triwulan sebelumnya.

 Selanjutnya industri kayu, barang dari kayu dan gabus yang tidak termasuk furnitur tumbuh 5,46 persen ketimbang triwulan sebelumnya.

Namun untuk industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia justru mengalami penurunan, yakni menjadi minus 8,43 persen.

Kondisi ini sama dengan pertumbuhan yang terjadi pada triwulan pertama 2012 yang juga minus 1,09 persen dibanding triwulan IV 2011.

Ia juga mengatakan bahwa industri pengolahan kecil dan mikro pada triwulan II 2012 mengalami penurunan, yakni dari minus 2,61 persen pada triwulan II 2011, turun tajam menjadi minus 10,21 persen pada triwulan II 2012. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012