Yayasan Iman, Pengharapan dan Kasih (Ipeka) membangun sekolah internasional di Kota Balikpapan dan saat ini sudah mulai melakukan penerimaan siswa.
“Kami memang sudah menjadwalkan menerima siswa baru untuk tingkatan SMP dan SMA tahun ajaran 2021-2022. Ini agar begitu gedung siap, siswa bisa langsung segera belajar,” kata Kepala Sekolah (Kepsek) Ipeka 2 Alfian Samudra di Balikpapan, Selasa.
Gedung Sekolah Kristen Ipeka 2 mulai dikerjakan sejak 14 Maret 2020 lalu di kawasan Grand City, Balikpapan Utara. Gedung dan sarananya ini terus dikebut pembangunannya.
“Gedung sekolah kami perhitungkan selesai pada Mei 2021,” kata Kepsek Alfian.
Sekolah di kawasan Grand City, Balikpapan Utara, ini adalah sekolah Ipeka yang kedua. Ipeka memiliki sekolah yang pertama di Balikpapan di kawasan perumahan dekat Mal Balikpapan Baru, yang menyediakan pendidikan untuk tingkatan TK-SD.
Kedua sekolah ini dibangun oleh Yayasan Ipeka, lembaga swadaya masyarakat yang dibentuk Sinode Gereja Kristus Yesus di tahun 1978 khusus untuk pendidikan.
Saat ini Yayasan sudah memiliki 13 lokasi sekolah di Jakarta dan di luar Jawa, dengan jumlah siswa 9.900 orang dan guru dan karyawan 1.200 orang.
Dalam kesempatan ini juga Kepsek menjelaskan, bahwa Sekolah Kristen Ipeka Balikpapan 2 fokus pada pendidikan karakter dan keunggulan akademis.
Untuk mencapai tujuan itu, pengajaran di sekolah berpatokan pada kurikulum berstandar internasional dengan berbasis teknologi dan literasi. Dengan kurikulum standar internasional itu juga, Sekolah Ipeka 2 juga akan menjadi SPK atau Satuan Pendidikan Kerja Sama.
“Atau kalau dahulu dikenal sebagai sekolah internasional,” jelasnya.
Ia merincikan, sekolah menggunakan Kurikulum 2013 yang dimodifikasi untuk persiapan menjadi sekolah berstandar Internasional. Proses pembelajaran dimaksimalkan dengan penggunaan teknologi digital seperti penggunaan chromebook sebagai media pembelajaran. Proses tatap muka saat pembelajaran juga lebih difokuskan pada kelas yang interaktif.
Pembelajaran itu bertujuan mengembangkan kompetensi yang harus dimiliki siswa di abad 21 yang disebut 4C, yaitu Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication Skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama) melalui aktivitas diskusi, debat, proyek sains sederhana, proyek sosial, dan lainnya.
“Kami juga punya program sosial, yaitu Saudara Asuh dan Guru Asuh,” sambung Alfian.
Program Saudara Asuh adalah pengumpulan dana sumbangan bersama dari para siswa IPEKA dan disalurkan bagi anak-anak kurang mampu untuk biaya sekolah. Kemudian program Guru Asuh yaitu dukungan dana bagi guru-guru yang diutus untuk mengajar di daerah terpencil.
“Ini satu upaya Ipeka dalam membantu mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Alfian.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020