Kepala Desa Rantau Buta, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Asran, Ahad, meminta dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk pembangunan infrastruktur di wilayahnya karena kondisi jalan memprihatinkan.
Menurut Asran, jalan akses di wilayah desanya dalam kondisi memprihatinkan, kontur jalan masih berupa tanah, sehingga ketika memasuki musim hujan susah untuk dilalui masyarakat di desanya.
Selain jalan, Asran juga meminta dukungan pembangunan jembatan, juga untuk kelistrikan agar jaringan PLN dapat masuk ke desa. Sebab jarak hanya sekitar 12 kilometer dari jalan poros Kaltim-Kalsel.
"Alhamdulillah, saat ini desa kami menuju desa yang terang benderang. Bukan hanya siang, tetapi malam hari. Mimpi saya ini bukan hanya jadi khayalan, tapi sudah menjadi kenyataan dengan kehadiran Pak Gubernur," ucap Asran dihubungi dari Samarinda.
Asran meyakini di bawah kepemimpinan Gubernur Isran Noor bersama Wagub Hadi Mulyadi, maka semakin banyak desa terisolir, tertinggal dan terpencil menjadi terang serta terbuka jalur aksesibilitas (jalan dan jembatan).
Sementara Gubernur Kaltim, Isran Noor mengatakan permintaan warga Desa Rantau Buta agar pemerintah daerah membantu pembangunan jalan akses akan ditindaklanjuti dengan catatan ada usulan dari Pemkab Paser.
"Kalau Pemkab usulkan, nanti dibahas dan bisa direalisasikan melalui bantuan keuangan dari provinsi ke kabupaten," kata Isran.
Isran mengakui bahwa akses jalan di desa tersebut memang dalam kondisi memprihatinkan saat dia meninjau langsung untuk melakukan peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat Off Grid 24 Kilo Watt Peak (KWP) di Desa Rantau Buta Ahad (2/8).
Menurut Isran, fakta di lapangan kondisi jalan masih tanah liat dengan tanjakan terjal dan turunan curam.
Bila hujan maka kondisinya tambah parah, karena jalanan becek sepanjang kurang lebih 12 kilometer
"Saya merasa berbahagia bisa datang ke sini. Dengan menempuh perjalanan seperti ini. Dulu, untuk bisa sampai ke sini hanya bisa lewat jalur sungai sampai ke Desa Rantau Layung, tapi sekarang bisa lewat jalan darat. Artinya kita harus tetap bersyukur," ucap Isran Noor.
Kalau tidak salah, kata Isran, tahun 2012 jalan akses Desa Rantau Buta ini sudah di cor, tetapi karena dipakai terus menjadi kembali rusak seperti ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020