Nasib proyek pembangunan Taman Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (National Science and Technology Park/NSTP) di Kawasan Industri Buluminung Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hingga kini belum ada kejelasan dari pemerintah pusat.
"Sampai sekarang belum ada kejelasan kelanjutan pembangunan NSTP dari pemerintah pusat," ungkap Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman ketika ditemui di Penajam, Selasa.
Pencanangan megaproyek di Kawasan Industri Buluminung Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2015, namun sampai tahun keenam setelah diresmikan belum ada kejelasan kelanjutannya.
Pembahasan terakhir proyek pembangunan NSTP di Kabupaten Penajam Paser Utara itu menurut Ahmad Usman, sampai tahap konsultasi sekaligus persiapan pembebasan lahan.
Namun proyek pembangunan NSTP tersebut sampai tahun ini (2020) belum jelas kelanjutannya, sehingga belum ada tanda-tanda proyek itu akan mulai dikerjakan.
"Hingga saat ini tidak ada informasi dari pemerintah pusat terkait proses kelanjutan pembangunan NSTP itu," ujar Ahmad Usman.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berharap rencana pembangunan NSTP di Kawasan Industri Buluminung Kecamatan Penajam tersebut dapat dilanjutkan.
Potensi maritim di Kalimantan Timur, khususnya di wilayah Penajam Paser Utara jelas Ahmad Usman, sangat besar meliputi bidang perdagangan antarwilayah, minyak dan gas bumi, seta perikanan dan kelautan.
Indroyono Soesilo yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman menyatakan NSTP dibangun di Kabupaten Penajam Paser Utara karena berada di tengah-tengah dari Sabang (Aceh) sampai Merauke (Papua).
"Lokasi dan sebagainya sangat menunjang, jadi kami harapkan pembangunan NSTP di Kabupaten Penajam Paser Utara benar-benar bisa terwujud," ucap Ahmad Usman.
Pembangunan NSTP tersebut bisa menyerap banyak tenaga kerja lokal karena membutuhkan puluhan karyawan, sehingga dapat membuka peluang kerja baru bagi masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara dan mendukung perekonomian daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Sampai sekarang belum ada kejelasan kelanjutan pembangunan NSTP dari pemerintah pusat," ungkap Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman ketika ditemui di Penajam, Selasa.
Pencanangan megaproyek di Kawasan Industri Buluminung Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2015, namun sampai tahun keenam setelah diresmikan belum ada kejelasan kelanjutannya.
Pembahasan terakhir proyek pembangunan NSTP di Kabupaten Penajam Paser Utara itu menurut Ahmad Usman, sampai tahap konsultasi sekaligus persiapan pembebasan lahan.
Namun proyek pembangunan NSTP tersebut sampai tahun ini (2020) belum jelas kelanjutannya, sehingga belum ada tanda-tanda proyek itu akan mulai dikerjakan.
"Hingga saat ini tidak ada informasi dari pemerintah pusat terkait proses kelanjutan pembangunan NSTP itu," ujar Ahmad Usman.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berharap rencana pembangunan NSTP di Kawasan Industri Buluminung Kecamatan Penajam tersebut dapat dilanjutkan.
Potensi maritim di Kalimantan Timur, khususnya di wilayah Penajam Paser Utara jelas Ahmad Usman, sangat besar meliputi bidang perdagangan antarwilayah, minyak dan gas bumi, seta perikanan dan kelautan.
Indroyono Soesilo yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman menyatakan NSTP dibangun di Kabupaten Penajam Paser Utara karena berada di tengah-tengah dari Sabang (Aceh) sampai Merauke (Papua).
"Lokasi dan sebagainya sangat menunjang, jadi kami harapkan pembangunan NSTP di Kabupaten Penajam Paser Utara benar-benar bisa terwujud," ucap Ahmad Usman.
Pembangunan NSTP tersebut bisa menyerap banyak tenaga kerja lokal karena membutuhkan puluhan karyawan, sehingga dapat membuka peluang kerja baru bagi masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara dan mendukung perekonomian daerah.
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020