Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kaltim tahun 2020 ini menunjukkan hasil menggembirakan. Pada tingkat nasional, peringkat IDM Kaltim saat ini  berada di peringkat 9.
 

"Alhamdulillah Kaltim bisa mengalahkan seluruh provinsi di Sulawesi, Maluku, dan Kalimantan. Provinsi di Sumatera yang di atas Kaltim hanya Sumbar dan Babel. Bahkan, Provinsi Banten jauh di bawah Kaltim, " ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Moh Jauhar Efendi, Selasa (7/7) malam.

Ia berharap Kaltim pada tahun depan bisa lebih baik lagi dari posisi  sekarang. Tinggal janji memberikan bantuan keuangan desa dari provinsi yang belum terealisir dan semoga bisa segera terwujud.

Seperti diketahui, pendataan dan input status desa di Kaltim tahun ini sudah tuntas, per tanggal  6 Juli 2020.

Jika dibandingkan dengan tahun 2019, laju kenaikan status desa sesuai kategori mandiri dan maju cukup pesat. Begitu juga penurunan status desa tertinggal dan sangat tertinggal juga cukup besar.

Menurutnya pada tahun 2019, jumlah desa mandiri di Kaltim hanya 11 desa, tetapi ditahun 2020 mengalami kenaikan menjadi 51 atau naik sebesar 363,63 persen.

Desa maju tahun 2019 berjumlah 107 desa dan pada tahun 2020  menjadi 202 desa atau naik sebesar 88,79 persen. Begitu juga dengan status Desa berkembang pada 2019 sebanyak 415 desa, kemudian pada 2020 naik menjadi 456 desa, atau naik sebesar 9,88 persen.

Sedangkan desa tertinggal pada tahun 2019 sebanyak 285 desa di  tahun 2020  sudah turun menjadi 129 desa atau mengalami penurunan sebesar 54,74 persen.  Adapun desa sangat tertinggal pada 2029 sebanyak 23 desa dan pada tahun ini tinggal 4 desa. Jadi mengalami penurunan sebesar 82,61 pesen.

"Secara keseluruhan pada tahun 2019 lalu jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal sebanyak 308 desa (36,67 persen) dari 841 desa di Kaltim. Pada  tahun ini tinggal 133 desa (15,80 persen), " ujar Jauhar.
 

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020