Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim melakukan aksi nyata turun langsung ke lapangan memungut sampah plastik, di area restorasi ekosistem, Sekolah Sungai Karang Mumus (Sesukamu) di Muang Ilir, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda, Selasa (16/6).
"Seperti kita lihat masih ada masyarakat yang membuang sampah di sungai khususnya sampah plastik. Ini tentu berdampak besar bagi sungai yang akan menjadi kotor dan mencemari daerah sekitarnya. Sampah plastik juga akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang dapat menyebabkan banjir," ujar Kepala Dispora Kaltim, Muhammad Syirajudin.
Aksi pungut sampah tersebut diikuti puluhan pemuda dari berbagai organisasi serta komunitas kepemudaan. Mereka melakukan pembersihan sampah plastik yang banyak terdapat di aliran sungai tersebut.
Juga bahu membahu dengan Dispora Kaltim melakukan penanaman pohon di sekitar bantaran sungai
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk dari kepedulian pemuda terhadap lingkungan sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup se Dunia 5 Juni serta Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan se Dunia yang jatuh setiap tanggal 17 Juni.
"Jadi kita berharap pemuda Kaltim memahami pentingnya menjaga lingkungan, bagaimana dampaknya sampah plastik dan sampah lainnya terhadap aliran sungai yang menjadi sumber kehidupan sejumlah mahkluk hidup di dalamnya dan manusia yang berada di sekitarnya, " katanya.
Beberapa waktu lalu mereka sudah terjun langsung membantu warga yang terdampak banjir kemudian melakukan bakti sosial pasca banjir, ini terus berkesinambungan, sehingga akan memperkaya pemahaman mereka atas bencana yang selama ini mereka turut merasakan," ujar pria yang akrab disapa Iyat tersebut.
Lebih lanjut Iyat pun mengatakan Dispora akan terus merangkul Pemuda untuk terlibat dalam pembanggunan Kalimantan Timur dan mewujudkan visi Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi yakni Kaltim Berdaulat.
"Kita ketahui bersama bahwa misi pertama Gubernur yakni berdaulat Dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia dan Berdaya Saing, terutama Perempuan, Pemuda dan Penyandang Disabilitas, tentu kami akan bergerak dan merangkul Pemuda untuk mewujudkannya. Caranya, ya mereka harus dilibatkan secara aktif dan diajak terjun langsung dalam setiap program kegiatan pembangunan yang ada di Dispora Kaltim," jelasnya.
Kepada para Pemuda yang terlibat dia berharap agar semangat mereka tidak kendur untuk terus aktif mengikuti program demi program kegiatan. Dirinya memahami bahwa latar belakang mereka berbeda-beda namun demikian tentunya semangat mereka satu untuk turut serta membangun Kalimantan Timur dan Indonesia.
Sementara itu, Koordinator Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS SKM) Misman, yang mengelola SeSuKaMu menyampaikan GMSS SKM memulai upaya restorasi sungai dengan kekuatan sendiri, bersama masyarakat tanpa harus menunggu dukungan atau pendanaan dari pihak lainnya.
"Jadi kalau Samarinda banjir yang dipelototi hanya sungai, itu tunggu saja Samarinda tenggelam. Sungai itu punya ruang air yang terdiri dari bukit, lembah dan rawa. Ruang ini harus dijaga dan dirawat, tidak boleh rawa disudet atau diuruk, tenggelam Samarinda. Sehingga rawa harus tetap terjaga karena dia berfungsi menampung debit air yang ada," katanya.
Dirinya menambahkan bahwa Sungai Karang Mumus (SKM) merupakan aset vital bagi Samarinda dimana SKM menjadi sumber air bersih bagi warga disekitarnya, di samping itu juga sebagai salah satu kekayaan alamiah Kota berjuluk Kota Tepian ini dengan keragaman flora, fauna dan biota air yang ada di dalamnya.
Selanjutnya peserta pun dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama melakukan penanaman pohon pohon di bantaran sungai yang telah ditentukan.
Adapun pohon yang ditanam adalah jenis yang dulu hidup di Daerah Aliran Sungai (DAS) atau disebut rivarian yang memiliki fungsi ekologis menahan tebing sungai serta terapan karbondioksida yang bagus diantaranya Bungur, Bengalon, Singkuang, dan Rengas.
Kelompok kedua dengan dipimpin langsung Kadispora melakukan pungut sampah plastik yang banyak tersebar dan menyangkut di pinggir sungai tersebut.
Diantara organisasi dan komunitas kepemudaan yang mengikuti kegiatan kaili ini adalah Teman Tuli Forum Pemuda Disabilitas Kreatif, Petani Milenial, Korps Alumni Kapal Pemuda Nusantara, Gekraf, Forum Pemuda Fardhu Kifayah, Forum Kewirausahaan Pemuda, Korps PMII Putri Kaltimra, Juru Bahasa Isyarat, Wimnus Kaltim dan Sahabat sehati.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020