Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, menggelar Pasar Tani di Ujoh Bilang setiap Sabtu dan Rabu, untuk menjembatani produsen dan konsumen melakukan transaksi agar memperoleh harga yang layak karena tanpa melalui pengepul.
"Pasar tani ini akan memutus mata rantai pasokan komoditi pangan yang panjang, sehingga dapat mengendalikan harga sekaligus dapat memberikan manfaat bagi petani secara langsung," ujar Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh di Ujoh Bilang, Senin.
Pasar tani yang dibuka dua kali setiap pekan mulai pukul 08.00 hingga 12.00 waktu setempat ini, memiliki manfaat nyata, karena petani selain memiliki kesempatan untuk bisa mendapatkan harga yang layak atas produk pertaniannya, masyarakat juga dapat menikmati hasil panen yang segar.
Adanya Pasar Tani ini, maka secara tidak langsung dapat mengantisipasi terjadinya hambatan distribusi pangan ke Kabupaten Mahakam Ulu, terutama komoditas yang sering dipasok dari daerah lain.
"Jika hal ini bisa terus berlangsung dengan peningkatan produksi hasil tani oleh petani lokal, maka ke depan kita akan dapat menghilangkan ketergantungan kebutuhan pangan dari kabupaten lain, inilah yang kita harapkan," ucap dia.
Dilanjutkannya, kehadiran Pasar Tani yang terus berjalan setiap Rabu dan Sabtu dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, termasuk membantu ekonomi para petani di Mahulu di tengah Pandemi COVID-19.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Mahulu, Sarifudin berharap adanya pasar tani ini, maka kebutuhan dasar akan pangan dengan harga yang terjangkau di masyarakat dan layak bagi petani dapat terpenuhi.
Ia juga berharap banyak petani lain yang dapat menjual hasil taninya di pasar tani ini, meski jangka waktu pasar tersebut dibuka berkala dua kali sepekan, karena memang pihaknya juga tetap membiarkan pasar tradisional yang sudah berjalan tetap bisa buka.
Pasar Tani seminggu dua kali ini menempati ruang khusus di Simpang Tiga Sungai Tikah, Kampung Ujoh Bilang. Lokasi ini juga dekat dengan empat kampung lain selain Ujoh Bilang, yakni Long Bagun Ulu, Long Bagun Ilir, Batoq Kelo, dan Batu Majang.
"Tradisi turun temurun pada aktivitas pertanian merupakan upaya dari leluhur untuk melakukan usaha pertanian yang berkelanjutan. Sedangkan Pasar Tani ini dibuka untuk mendukung usaha pertanian yang berkelanjutan dalam mempertemukan antara produsen (petani) yang langsung ke konsumen," ujar Sarifudin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020