Desa Miau Baru Utara Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur dipastikan siap menjadi desa prioritas pelaksana Program Kampung Iklim (Proklim)+ atau program pengurangan emisi berbayar berbasis lahan Forest Carbon Partnership Fasility (FCPF) Carbon Fund 2020-2024.


Desa persiapan pemekaran Desa Miau Baru ini merupakan salah satu desa prioritas dari 18 desa prioritas se Kabupaten Kutai Timur dan 150 desa prioritas se Kaltim pelaksana Proklim+.

Dikatakan Pj Kepala Desa Miau Baru Utara, Bit Jalung mereka sangat mendukung ditetapkan sebagai pelaksana Proklim+. Dia mengaku sudah mengikuti kegiatan pendukung Proklim+ berupa sosialisasi sebanyak dua kali sejak ditetapkan menjadi desa prioritas.

“Dengan adanya sosialisasi ini kita sangat bersyukur. Desa Miau Baru Utara komit mendukung mempertahankan 2.000 hektar hutan yang tersisa untuk Proklim+,” yakinnya ketika ditemui disela kunjungan jurnalistik Proklim+, di Lamin Adat Desa Miau Baru, Minggu (15/12).

Dia memberi keterangan didampingi Kepala Desa Miau Baru, Langat Iffung dan Kepala Adat Miau Baru,  Pai Ding.

Menurutnya, masyarakat desa ingin menjaga hutan untuk anak cucu mereka. Kelestarian hutan sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas air di desa mereka.

Mengingat kondisinya hutan desa hampir habis berubah menjadi perkebunan kelapa sawit. Akibatnya kualitas air sungai wahau yang menjadi sumber pemenuhan ketersediaan air bersih masyarakat terbilang tidak memadai.

Harapannya jika kawasan berhutan yang ada tetap terjaga dapat meningkatkan kualitas air sungai mijang.

“Mudahan pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat melihat langsung kondisinya. Kita ingin sungai mijang dibuat menjadi pemenuhan kebutuhan air bersih,” katanya.

Sebagai penunjang, mereka berharap dukungan pembangunan dua unit bendung irigasi dan air bersih.

Jika dibendung, diharap bisa memenuhi ketersedian air bersih tidak hanya bagi masyarakat Desa Miau Baru Utara dan Desa Miau Baru, tapi bisa menjangkau desa sekitar bahkan hingga wilayah Sentra Pemukiman (SP).

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019