Rangkaian memperingati Hari Vasektomi sedunia, Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur melakukan pertemuan dengan sejumlah mitra kerja terutama para motivator, guna meningkatkan kepesertaan KB pria  dengan melakukan  vasektomi.
 

“Kita mengumpulkan kelompok –kelompok  motivator KB pria dengan tujuan ingin meningkatkan pencapaian kepesertaan KB pria  di Kaltim,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Eli Kusnaeli usai membuka pertemuan di Samarinda, Rabu.

Ia mengatakan pertemuan ini untuk berdiskusi bagaimana memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat yang punya minat ber KB dengan menggunakan tindakan Medis Operasi Pria (MOP) atau cara vasektomi dapat dilayani sebaik-baiknya.

Eli menjelaskan vasektomi adalah  operasi kecil (bedah minor) yang dilakukan untuk mencegah transportasi sperma pada testis dan penis. Vasektomi merupakan prosedur yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan karena bersifat permanen. Dalam kondisi normal, sperma diproduksi dalam testis.

Vasektomi adalah salah satu jenis kontrasepsi yang paling efektif dengan tingkat keberhasilan mencapai 99 persen. Artinya, hanya kurang dari 1 di antara 100 orang wanita yang hamil setelah satu tahun pria menjalani prosedur vasektomi.

Menurutnya berdasarkan data bahwa  peserta KB aktif pria di Provinsi Kaltim hingga Oktober 2019 sebanyak 1000 orang dari 400.000 dari peserta KB yang menggunakan berbagai kontrasepsi seperti, suntik, kondom, pil, implant dan IUD.

Jadi pria yang mau melakukan vasektomi di Kaltim masih rendah yakni kurang dari 1 persen atau 0,5 persen. Karena KB pria hanya dua pilihan yakni kondom dan vasektomi di banding KB wanita lebih banyak pilihan alat kontrasepsinya.

Meskipun demikian harus memberikan kesempatan baik pria maupun wanita memperoleh pelayanan kontrasepsi lebih baik.

“Kita berharap kepada para motivator  dan para kelompok KB pria dapat memberikan penjelasan tentang vasektomi, terutama pengalamannya, kiat-kiat setelah melakukan vasektomi kepada masyarakat,” katanya.

Eli menambahkan masih kecilnya minat masyarakat untuk melakukan vasektomi di antaranya, kurangnya informasi tentang vasektomi, lebih selektif persyaratannya yakni dilakukan sukarela, jumlah anak minimal 2 yang usianya di atas Balita.Kemudian ada persetujuan kedua belah pihak suami-istri serta mengetahui dampak vasektomi.

“Alhamdulillah mereka yang telah melakukan vasektomi tidak ada masalah selama ini,” kata Eli Kusnaeli.

Pewarta: Rhd

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019