Untuk pertama kalinya sejak beroperasi kisaran 2016, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sangkulirang yang kini masih berstatus tipe D ikut penilaian akreditasi rumah sakit.


Wawancara oleh tim surveyor akreditasi dengan pemilik RSUD Sangkulirang yakni Bupati Kutim dilakukan, mewakili Bupati Kutim H Ismunandar yakni Sekretaris Kabupaten H. Irawansyah hadir bersama Kadis Kesehatan Kutim dr Bahrani dan Direktur RSUD Sangkulirang dr Said Muchdar Bin Smith menjawab seluruh pertanyaan tim akreditasi, di RSUD Sangkulirang, Selasa (25/6).

Sekkab berharap RSUD Sangkulirang dapat terakreditasi maksimal apalagi Pemkab Kutim benar-benar berkomitmen membenahi segala hal yang kurang untuk rumah sakit dikawasan pesisir tersebut.

Kendati sedang mengalami defisit keuangan, namun komitmen Pemkab Kutim sejauh ini telah ditunjukkan dengan pemberian insentif khusus untuk dokter spesialis dan dokter umum yang berstatus PNS agar ke depan semakin banyak yang berminat bertugas di RSUD Sangkulirang, kata Irawan, sapaan akrab Irawansyah setelah sesi wawancara dengan tim akreditasi.

Walaupun RSUD Sangkulirang masih baru dan pertama kali melaksanakan akreditasi, dia tetap berharap RSUD ini dapat lulus dengan hasil Paripurna atau setidaknya Utama.

Irawan mengapresiasi upacara pembukaan survei akreditasi yang dikemas secara menarik terutama lagu mars RSUD Sangkulirang yang dibawakan oleh paduan suara rumah sakit.

Tentunya dapat meningkatkan semangat semua pihak untuk menghadirkan pelayanan yang profesional di RSUD Sangkulirang.

Kadis Kesehatan dr Bahrani didampingi Direktur RSUD Sangkulirang dr Said Muchdar Bin Smith, menjelaskan survei akreditasi di RSUD Sangkulirang berlangsung 25-27 Juni 2019.

Melibatkan dr Djaenah Karim, Roswhita Sitompul, dr Hj Susi Suzana Astono dari Tim Akreditasi.

"Hasil akreditasi akan diumumkan satu minggu setelah survei akreditasi," jelas Bahrani dan dibenarkan oleh Said Muchdar.

Kriteria yang dinilai untuk akreditasi RSUD Sangkulirang antara lain akses ke rumah sakit, asesmen pasien, pelayanan asuhan pasien, pelayanan anestesi dan bedah, program nasional.

Berikutnya saran keselamatan pasien, manajemen komunikasi, pencegahan dan pengendalian, menajemen informasi.

Ditambah pelayanan kefarmasian, peningkatan mutu dan keselamatan, tata kelola rumah sakit, manajemen fasilitas dan kesehatan, standar kompetensi dan kewenangan.(hms3)

Pewarta: Wardi Kutim

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019