Rombongan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dipimpin Wakil Gubernur Hadi Mulyadi pada hari kedua kunjungan kerja ke Kutai Timur meninjau lokasi rencana pembangunan Pabrik Semen di Desa Sekerat Kecamatan Bengalon, Senin (23/4). Wakil Bupati H. Kasmidi Bulang ikut dalam rombongan mendampingi Wagub mewakili Bupati Kutim.
Setelah peninjauan Wagub dan Wabup sepakat pembangunan pabrik semen segera dipercepat demi menunjang perekonomian Kaltim, Kutim dan daerah sekitar.
Khususnya masyarakat disekitar Desa Selangkau-Kecamatan Kaliorang dan Desa Sekerat-Kecamatan Bengalon.
Wagub menerangkan pemerintah punya kewajiban untuk memastikan kajian secara ilmiah lewat lembaga-lembaga terkait.
Seperti badan geologi dan lain-lain, jika semua sudah memenuhi syarat pihak manapun yang tidak mendukung silahkan duduk bersama dan tidak perlu anarkis.
Hadi Mulyadi meminta para pihak yang menolak bisa menyampaikan pemikiran, agar bisa menyamakan persepsi.
"Jangan sampai pihak yang menolak punya maksud berbeda, namun kalau sepakat kita putuskan bersama. Tetapi setiap keputusan itu tidak selamanya menyenangkan semua pihak namun kalau ada yang tidak mendukung selama secara kajian ilmiah kita terpenuhi, maka program tetap berjalan,” tutur Hadi.
Tidak ada target, tetapi segala sesuatu lebih cepat lebih baik, tambahnya.
Dia menegaskan program pembangunan mesti cepat dilaksanakan, apalagi tidak ada suatu regulasi yang dilanggar.
Senada, Wabup Kasmidi Bulang mengatakan Pemkab Kutim sudah mengadakan satu forum diskusi bersama para ahli-ahli karst, geologi dan lingkungan bahkan dari kementerian sekalipun.
"Diskusi ini menjadi jawaban, kenapa mesti berdebat hanya karena persoalan yang sepenuhnya belum diketahui, kalau sepanjang tidak merusak lingkungan, tidak merusak ekosistem, tidak merusak cagar budaya, kenapa tidak memberikan peluang investasi itu kepada investor untuk membangun daerah kita," tutupnya. (hms7)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
Setelah peninjauan Wagub dan Wabup sepakat pembangunan pabrik semen segera dipercepat demi menunjang perekonomian Kaltim, Kutim dan daerah sekitar.
Khususnya masyarakat disekitar Desa Selangkau-Kecamatan Kaliorang dan Desa Sekerat-Kecamatan Bengalon.
Wagub menerangkan pemerintah punya kewajiban untuk memastikan kajian secara ilmiah lewat lembaga-lembaga terkait.
Seperti badan geologi dan lain-lain, jika semua sudah memenuhi syarat pihak manapun yang tidak mendukung silahkan duduk bersama dan tidak perlu anarkis.
Hadi Mulyadi meminta para pihak yang menolak bisa menyampaikan pemikiran, agar bisa menyamakan persepsi.
"Jangan sampai pihak yang menolak punya maksud berbeda, namun kalau sepakat kita putuskan bersama. Tetapi setiap keputusan itu tidak selamanya menyenangkan semua pihak namun kalau ada yang tidak mendukung selama secara kajian ilmiah kita terpenuhi, maka program tetap berjalan,” tutur Hadi.
Tidak ada target, tetapi segala sesuatu lebih cepat lebih baik, tambahnya.
Dia menegaskan program pembangunan mesti cepat dilaksanakan, apalagi tidak ada suatu regulasi yang dilanggar.
Senada, Wabup Kasmidi Bulang mengatakan Pemkab Kutim sudah mengadakan satu forum diskusi bersama para ahli-ahli karst, geologi dan lingkungan bahkan dari kementerian sekalipun.
"Diskusi ini menjadi jawaban, kenapa mesti berdebat hanya karena persoalan yang sepenuhnya belum diketahui, kalau sepanjang tidak merusak lingkungan, tidak merusak ekosistem, tidak merusak cagar budaya, kenapa tidak memberikan peluang investasi itu kepada investor untuk membangun daerah kita," tutupnya. (hms7)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019