Produksi petani bawang merah di Desa Rintik, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, belum mampu memenuhi kebutuhan atau permintaan masyarakat di daerah itu.


Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Penajam Paser Utara Rusli saat dihubungi, Minggu, mengatakan, permintaan bawang merah belum sebanding dengan produksi petani.

Petani bawang merah di Desa Rintik, Kecamatan Babulu, hanya bisa memproduksi lebih kurang 96 ton bawang merah pertahun dengan luasan lahan sekitar delapan hektare.

"Produksi para petani bawang merah Desa Rintik, Kecamatan Babulu sampai saat ini belum bisa menutupi permintaan pasar," ujar Rusli.

Petani lokal bawang merah, lanjut dia, tidak bisa memenuhi kebutuhan atau permintaan masyarakat empat kecamatan di wilayah Penajam Paser Utara.

Sehingga jelas Rusli, pemenuhan bawang merah di Kabupaten Penajam Paser Utara hingga kini masih bergantung dari luar daerah.

"Kebutuhan bawang merah di Pasar Induk Penajam mencapai sekitar tiga ton perpekan dan di Pasar Petung permintaan bawang merah sekisar satu ton perhari," ungkapnya.

Permintaan atau kebutuhan bawang merah itu belum termasuk di wilayah Kecamatan Waru, Babulu dan Sepaku, katanya.

Data Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara menyebutkan, hasil produksi petani lokal bawang merah hanya menutupi sekitar satu persen dari kebutuhan masyarakat pertahun.

Kebutuhan komoditas bawang merah masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara tambah Rusli, masih dipenuhi dari daerah Brebes dan Surabaya.

"Salah satu penyebab produksi bawang merah di Kabupaten Penajam Paser Utara rendah, karena pengaruh minat petani masih sangat minim menanam palawija selain tanaman padi," ucapnya.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019