Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi mengharapkan peran serta sejumlah perusahaan yang beroperasi di wilayah setempat, khususnya di bidang Perkebunan Sawit untuk membantu program listrik masuk Desa.
Menuruy Hadi, sejauh ini upaya Pemerintah Provinsi setempat telah maksimal untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di seluruh penjuru Kaltim. Namun mengingat luasan wilayah Provinsi Kaltim dan keterbatasan anggaran yang dimiliki, oleh Pemerintah Daerah, maka tidak semua daerah bisa terakomodir akan kebutuhan energi listrik.
Sejumlah wilayah khususnya pelosok dan sulit terjangkau oleh arus transportasi darat, diakui Hadi masih ada yang belum mendapatkan aliran listrik.
"Di wilayah seperti inilah yang kita harapkan peran serta perusahaan untuk membantu masyarakat setempat dalam hal penerangan," kata Hadi di Samarinda, Senin.
Ia mengatakan di Kaltim dari tujuh perusahaan perkebunan sawit telah di bangun pembangkit listrik 13,3 MW dari bakar biomassa dan palm oil mill effluent (POME).
Praktek terbaik PT REA Kaltim Plantation, excess power dihasilkan telah menerangi 22 desa dan PT Telen telah memenuhi kebutuhan listrik 16 desa di sekitar pabrik.
"Subsektor perkebunan sangat membatu peran pemerintah dalam menyediaan energi listrik di daerah pedesan yang tidak terjangkau jaringan PLN," kata Hadi Mulyadi.
Hadi menambahkan, listrik dengan jaringan interkoneksi antar Kalimantan (Kalteng, Kalbar, Kalsel dan Kaltim) sudah surplus 200 MW. Tapi distribusi ke daerah-daerah terpencil belum terbangun.
Kondisi ini menurutnya menjadi permasalahan yang harus segera dicarikan solusinya. Perusahaan perkebunan d ipedalaman dan daerah terpencil dapat membangun pembangkit listrik mini untuk membantu menerangi masyarakat sekitar pabrik.
"Perusahaan yang sudah melaksanakan diapresiasi dan penghargaan sebagai perusahaan yang membangun desa. Nantinya akan diserahkan pada HUT Provinsi Kaltim pada 9 Januari 2020 mendatang," ujarnya.
Hadi berharap perusahaan perkebunan maupun perusahan lain dapat membantu pemerintah untuk menerangi desa-desa yang dipedalaman seperti yang dilakukan PT REA Kaltim Plantation dan PT Telen.
"Partisipasi dan kontribusi nyata perusahaan dalam penyediaan energi listrik masyarakat di pedalaman dan desa terpencil sangat diperlukan," kata Hadi Mulyadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019