Samarinda (Antaranews Kaltim)- Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui program kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) diharapkan dapat mendeteksi dini adanya kasus stunting di suatu daerah.
"Kegiatan kelompok BKB bekerjasama dengan pihak Posyandu tentunya dapat mendeteksi lebih awal atau secara dini adanya kasus stunting,"kata Sekretaris Perwakilan BKKBN Kaltim, Achmad Taqdir dalam sambutannya pada pembukaan Workshop Penyuluhan BKB (Bina Keluarga Balita) Holistik Integrasi (HI) di Samarinda,Kamis.
Kasus stunting adalah sebuah kondisi dimana badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya.Hal itu disebabkan kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah usia anak dua tahun.
Achmad Taqdir mengatakan melalui kegiatan kelompok BKB maka persoalan kekurangan gizi dapat terdeteksi lebih awal, sebab kelompok BKB telah diberi pembekalan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran ibu serta anggota keluarga dalam membina tumbuh kembang balita.
Oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan dalam pola menjaga kesehatan dari dalam kandungan hingga tumbuh kembang balita sangatlah penting dan menjadi modal utama orang tua.
Lanjut Taqdir terkait pelaksanaan Workshop Penyuluhan BKB Holistik Integrasi (HI) bertujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan dan keterampilan kepada para pengelola BKB dan kader tentang cara pengasuhan anak balita.
"Setelah para pengelola BKB di Kapung KB mendapatkan pembekalan, maka nantinya akan ditularkan kepada sejumlah kader masing-masing kelompok BKB,"katanya.
Achmad Taqdir mengharapkan dengan adanya workshop para peserta mendapat pengetahuan dan keterampilan dari para narasumber yang berkompetan, sehingga para pengelola BKB dan kader SDMnya semakin meningkat.
Sementara itu panitia pelaksana Kasubid Balita,Anak dan Ketahanan Keluarga Lansia, BKKBN Kaltim Alfi Juni Rachmawati menambahkan Jumlah peserta workshop sebanyak 30 orang dari kader BKB HI se Kota Samarinda.
"Tujuan dari kegiatan workshop ini untuk memberikan pengetahuan yang baru tentang pengembangan modul penyuluhan. Kami berharap kelompok BKB HI lebih berkembang baik dari segi kuantitas, kualitas maupun subtansinya,"ujar Alfi Juni (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
"Kegiatan kelompok BKB bekerjasama dengan pihak Posyandu tentunya dapat mendeteksi lebih awal atau secara dini adanya kasus stunting,"kata Sekretaris Perwakilan BKKBN Kaltim, Achmad Taqdir dalam sambutannya pada pembukaan Workshop Penyuluhan BKB (Bina Keluarga Balita) Holistik Integrasi (HI) di Samarinda,Kamis.
Kasus stunting adalah sebuah kondisi dimana badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya.Hal itu disebabkan kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah usia anak dua tahun.
Achmad Taqdir mengatakan melalui kegiatan kelompok BKB maka persoalan kekurangan gizi dapat terdeteksi lebih awal, sebab kelompok BKB telah diberi pembekalan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran ibu serta anggota keluarga dalam membina tumbuh kembang balita.
Oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan dalam pola menjaga kesehatan dari dalam kandungan hingga tumbuh kembang balita sangatlah penting dan menjadi modal utama orang tua.
Lanjut Taqdir terkait pelaksanaan Workshop Penyuluhan BKB Holistik Integrasi (HI) bertujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan dan keterampilan kepada para pengelola BKB dan kader tentang cara pengasuhan anak balita.
"Setelah para pengelola BKB di Kapung KB mendapatkan pembekalan, maka nantinya akan ditularkan kepada sejumlah kader masing-masing kelompok BKB,"katanya.
Achmad Taqdir mengharapkan dengan adanya workshop para peserta mendapat pengetahuan dan keterampilan dari para narasumber yang berkompetan, sehingga para pengelola BKB dan kader SDMnya semakin meningkat.
Sementara itu panitia pelaksana Kasubid Balita,Anak dan Ketahanan Keluarga Lansia, BKKBN Kaltim Alfi Juni Rachmawati menambahkan Jumlah peserta workshop sebanyak 30 orang dari kader BKB HI se Kota Samarinda.
"Tujuan dari kegiatan workshop ini untuk memberikan pengetahuan yang baru tentang pengembangan modul penyuluhan. Kami berharap kelompok BKB HI lebih berkembang baik dari segi kuantitas, kualitas maupun subtansinya,"ujar Alfi Juni (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019