Samarinda (Antara News Kaltim) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur membentuk Forum Antarumat Beragama Peduli Keluarga  Sejahtera dan Kependudukan (Fapsedu) sebagai salah satu upaya pengendalian jumlah penduduk.

“Kami berharap dengan dibentuknya Fapsedu menjadi mitra dalam menyosialisasikan program KB melalui masing-masing agama yang ada di Provinsi Kaltim,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Jufri Yasin, pada saat memberikan sambutan pembentukan Fapsedu, di Samarinda, Kamis.

Ia mengatakan, menyikapi hasil sensus penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 1,49 persen. Jumlah penduduk Indonesia menduduki peringkat ke-4 di dunia.

Sementara itu, untuk Provinsi Kaltim jumlah penduduknya mengalami peningkatan,  berdasarkan hasil sensus penduduk pada 2000 jumlah penduduk  sekitar 2.443.334 jiwa. Namun pada 2010 menjadi 3.553.143 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,1 juta jiwa atau laju pertambahan penduduk sebesar 3,82 persen.

Menurutnya penanganan masalah penduduk sangatlah penting, jika tidak tertangani dengan baik maka akan berdampak pada  masalah sosial, ekonomi, kesehatan, sandang, pangan dan pembangunan.Oleh karena itu kepedulian  dan peran para tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat diharapkan.

Jufri Yasin menambahkan sesuai dengan pernyataaan Gubernru Kaltim, Awang Faroek Ishak pada Penandatanganan kerjasama dengan Lembaga Ketahanan Nasional  (Lemhannas) beberapa waktu lalu mengatakan jumlah penduduk yang membludak dapat menyebabkan berbagai tindak kejahatan.
Untuk mencegah berbagai dampak negative akibat dari banyaknya jumlah penduduk, maka perlu dikendalikan, guna menciptakan penduduk tumbuh seimbang.

“Saya berharap dibentuknya Fapsedu di Kaltim menjadi lembaga advokasi dan penguatan jejaring program kependudukan dan keluarga sejahtera,”katanya.

Sementara itu Ketua  Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Kaltim, Asmuni Ali mengatakan pembentukan Fapsedu tersebut dinilai sangat strategis, karena untuk pemahaman dan sosialisasi melalui bahasa agama lebih efektif.

“Saya yakin dengan dibentuknya Fapsedu,  masalah kependudukan bisa diatasi  dengan baik,” katanya.
Asmuni Ali menilai pertambahan penduduk di Kaltim begitu cepat dan banyak diakibatkan oleh migrasi bukan dari tingginya tingkat kelahiran. Tetapi jika diimbangi dengan lapangan kerja yang tersedia maka tidak akan terlalu mengganggu.(*)

Pewarta: Rahmad

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011