Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Ketua DPRD Kaltim, Mukmin Faisyal, meminta pemerintah provinsi dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara fokus mencari korban tenggelam dalam insiden runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara, setelah itu baru menyelidiki penyebab musibah.
"Fokus cari korban dulu, baru selidiki penyebab insiden. Saya atas nama pimpinan dan anggota DPRD Kaltim mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya kelima korban. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran. Kepada yang luka-luka, semoga lekas sembuh. Kita benar-benar prihatin atas musibah ini," kata Mukmin Faisyal, di Samarinda, Minggu.
Jembatan Kutai Kartanegara tiba-tiba ambruk, Sabtu (26/11) sekitar pukul 16.30 WITA. Akibat musibah ini, lima orang korban tewas dan 30 orang lainnya mengalami luka-luka. Sebanyak 19 orang masih menjalani perawatan di RSUD AM Parikesit Tenggarong.
Ketua DPD Partai Golkar Kaltim ini meminta pemerintah memberi santunan kepada keluarga korban meninggal dan membebaskan biaya perawatan korban yang luka-luka.
Dia meminta pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mengerahkan semua sumber daya untuk menangani musibah tersebut, termasuk mengantisipasi dampak-dampak yang ditimbulkannya.
Menurut dia, tetap harus ada penyelidikan mendalam atas penyebab musibah tersebut, meskipun kenyataan pahit itu tak ada yang menginginkannya.
"Masalahnya umur jembatan ini baru sekitar 10 tahun. Perlu penyelidikan mendalam agar peristiwa semacam ini kalau bisa jangan terulang lagi," tegas Mukmin (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
"Fokus cari korban dulu, baru selidiki penyebab insiden. Saya atas nama pimpinan dan anggota DPRD Kaltim mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya kelima korban. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran. Kepada yang luka-luka, semoga lekas sembuh. Kita benar-benar prihatin atas musibah ini," kata Mukmin Faisyal, di Samarinda, Minggu.
Jembatan Kutai Kartanegara tiba-tiba ambruk, Sabtu (26/11) sekitar pukul 16.30 WITA. Akibat musibah ini, lima orang korban tewas dan 30 orang lainnya mengalami luka-luka. Sebanyak 19 orang masih menjalani perawatan di RSUD AM Parikesit Tenggarong.
Ketua DPD Partai Golkar Kaltim ini meminta pemerintah memberi santunan kepada keluarga korban meninggal dan membebaskan biaya perawatan korban yang luka-luka.
Dia meminta pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mengerahkan semua sumber daya untuk menangani musibah tersebut, termasuk mengantisipasi dampak-dampak yang ditimbulkannya.
Menurut dia, tetap harus ada penyelidikan mendalam atas penyebab musibah tersebut, meskipun kenyataan pahit itu tak ada yang menginginkannya.
"Masalahnya umur jembatan ini baru sekitar 10 tahun. Perlu penyelidikan mendalam agar peristiwa semacam ini kalau bisa jangan terulang lagi," tegas Mukmin (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011