Ujoh Bilang (Antaranews Kaltim) - Tim teknis Gerbangmas Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, terus melakukan survei lokasi untuk mencari potensi sumber air bersih bagi kebutuhan masyarakat kampung yang anggarannya dari pos bantuan keuangan APBD setempat.

"Beberapa pekan lalu kami sudah turun ke sejumlah kampung untuk melihat langsung sumber air bersih. Hari ini kami bersyukur karena bisa sampai di Kampung Long Hurai, Kecamatan Long Bagun," ujar Koordinator tim teknis Gerakan Pembangunan Masyarakat Adil dan Sejahtera (Gerbangmas) Kabupaten Mahulu Beny Arianto di Long Hurai, Rabu.

Selain melihat kelayakan sumber air bersih di Long Hurai, Beny juga langsung menghitung volume yang perlu dibuat masyarakat kampung dalam bentuk bendung di anak sungai (sungai kecil), agar mampu menampung kebutuhan air bersih bagi masyarakat setempat.

Anak sungai yang akan dibendung tersebut berada di lokasi yang lebih tinggi dari permukiman warga, sehingga untuk mengalirkan air dari bendung ke sebagian besar permukiman tidak memerlukan mesin pompa tetapi memanfaatkan sistem gravitasi.

Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan bersama warga, panjang pipa utama untuk mengalirkan air dari bendung ke jalan kampung mencapai 270 meter. Dari titik ini, kemudian dipasang lagi jaringan pipa menuju rumah warga.

Hasil survei lokasi didapati bahwa di anak sungai itu sudah ada bendung berkonstruksi kayu ulin yang sebelumnya dibuat warga secara gotong royong, sehingga dari dulu warga setempat mengangkat air dari tempat itu untuk kebutuhan air minum. Sedangkan kebutuhan mandi dan cuci masih memanfaatkan Sungai Mahakam.

Menurut Beny, bendung yang ada sekarang sudah bagus, namun debitnya belum cukup karena hanya bervolume 2,4 meter kali 3,6 meter dengan rata-rata kedalaman 50 cm.

Untuk itu, ia meminta petinggi (kepala desa) dan masyarakat setempat menambah volumenya dengan cara diperpanjang menjadi 7,5 meter dengan kedalaman 1 meter.

Jumlah penduduk Long Hurai sebanyak 287 jiwa yang terbagi dalam dua RT, yakni RT 1 dihuni 45 kepala keluarga (KK) dengan penduduk 178 jiwa dan RT 2 yang lokasinya berada di seberang Sungai Mahakam dihuni 27 KK dengan 109 jiwa.

Untuk kebutuhan air bersih di RT 1 diperkirakan membutuhkan 17.800 liter per hari dengan asumsi kebutuhan air 100 liter per orang per hari baik untuk minum, masak, mandi, dan cuci.

Jika bendung tersebut ditambah volumenya sesuai dengan yang direncanakan, maka akan dapat menampung sekitar 21 kubik.

"Jika dalam kondisi kritis hanya mampu menampung setengahnya atau sekitar 10,1 kubik, hal itu juga tidak menjadi masalah karena anak sungai tersebut terus mengalir sehingga pasokan air terus bertambah," ujar Beny.

Petinggi Long Hurai Agustustinus Ahad Ngau menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Mahakam Ulu yang telah mengalokasikan bantuan keuangan senilai Rp281 juta untuk membangun sarana dan prasarana air bersih di wilayahnya.

"Dengan demikian, dalam waktu dekat masyarakat di sini bisa mendapat pelayanan air bersih yang sejak lama diharapkan," katanya. (*)


Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018