Samarinda (Antaranews Kaltim) - Goyang tari Gemu Fa Mi Re dibawakan oleh sekitar 6.500 orang untuk memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) pada peringatan HUT ke-73 TNI di Samarinda, Selasa.

"Tari ini melibatkan prajurit TNI, PNS, anggota Persit, masyarakat, mahasiswa, dan pelajar guna memecahkan rekor Muri," ujar Plh Danrem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) Kolonel Inf Ruslan Effendy, usai goyang Gemu Fa Mi Re di Samarinda.

Ia menuturkan bahwa senam bersama dengan lagu Gemu Fa Mi Re ini selain untuk menjaga kesehatan jasmani juga dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi antara prajurit, Polri, dan masyarakat umum.

TNI, lanjutnya, harus selalu menyatu dengan rakyat karena prajurit memang berasal dari rakyat, sehingga melalui senam bersama ini tentu akan dapat mempererat rasa kebersamaan, bahkan mewujudkan persatuan dan kesatuan dengan seluruh komponen yang ada di masyarakat.

Dalam proses penyajian tari yang terkenal dengan lagu dan goyang "putar ke kiri putar ke kanan" dan melibatkan 6.500 peserta yang sebelumnya mengikuti seleksi melalui pendataan di Korem 091/ASN .

Sebelum menari untuk penghitungan rekor MURI, peserta diajak latihan terlebih dulu beberapa kali guna menyelaraskan gerak, walau jauh hari sebelum pelaksanaan, telah dilakukan beberapa kali latihan, termasuk sudah mengikuti gladi bersih.

" Uji coba tari Gemu Fa Mi Re perlu dilakukan sebelum acara dimulai, karena jumlah penarinya sangat banyak yang mencapai 6.500 orang dengan latar belakang berbeda, jadi kami perlu memantau tingkat kekompakannya agar dalam pelaksanaannya benar-benar rapi," ucapnya.

Ia bersyukur karena senam tersebut akhirnya sukses dan meriah. Bahkan seluruh peserta senam pun tidak langsung meninggalkan lokasi kegiatan setelah senam massal, karena panitia menyediakan sejumlah hadiah menarik (door prize) untuk peserta.

Sejumlah hadiah menarik yang disiapkan seperti perlengkapan rumah tangga, sepeda motor, sepeda gunung, kipas angin, dan sejumlah hadiah menarik lainnya.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018