Samarinda (Antaranews Kaltim) - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur menegaskan, Pendamping Desa baik yang bertugas di tingkat kabupaten hingga desa harus memiliki komitmen dalam mengawal pembangunan desa.

"Saya tidak ingin ada Pendamping Profesional Desa namun tidak ahli yang ditandai dengan komitmennya rendah dalam mendampingi masyarakat desa, sehingga banyak desa yang lambat mencairkan dana desa," ujar Kepala DPMPD Provinsi Kaltim M Jauhar Efendi di Samarinda, Senin.

Untuk itu, lanjutnya, rekrutmen 149 Tenaga Pendamping Profesional Kaltim dalam Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) yang pendaftarannya ditutup Senin ini, dalam proses wawancara mendatang dapat menyaring semua pendaftar guna menghasilkan pendamping yang memiliki komitmen tinggi. 

Semua pendaftar yang dinyatakan lolos tahapan seleksi pemberkasan, segera mengikuti tahapan seleksi lanjutan, yakni seleksi tertulis dan wawancara yang dilakukan oleh panitia seleksi (pansel), sehingga ia menekankan pada pansel meloloskan tenaga terbaik.

"Hal ini penting karena dengan wawancara saya berharap pansel menggali secara mendalam terkait keahlian dan kompetensi yang dimiliki setiap peserta, terutama dalam memastikan peserta memiliki komitmen kuat melaksanakan tugas pendampingan pada desa-desa di tempat penugasan," ujarnya. 

Dalam perekrutan tahun sebelumnya, ada peserta yang lolos tapi saat bertugas tidak menunjukkan kinerja terbaik dalam melakukan pendampingan, yakni ditandai dengan pencairan dana desa lambat dan penggunaannya juga kurang tepat sasaran. 

Ia menjelaskan bahwa tugas pendampingan yang dilakukan oleh Tenaga Pendamping Profesional bukan sekedar teori, melainkan harus aplikatif, yakni harus betul-betul terjun ke masyarakat dengan keterampilan yang dimiliki oleh pendamping. 

Dalam kaitan komitmen pendamping, lanjutnya, untuk rekrutmen yang dilakukan kali ini merupakan upaya mengisi kekosongan tenaga pendamping profesional, karena ada pendamping yang mengundurkan diri maupun ada yang meninggal dunia. 

Menurutnya, jika ada pendamping yang mengundurkan diri, berarti komitmennya kurang, sehingga pansel harus harus menyeleksi dengan seksama untuk menghasilkan pendamping yang memiliki komitmen dalam memajukan desa/kampung.

Ia berharap dalam proses tes tertulis dan wawancara yang dilakukan beberapa hari ke depan bisa berjalan lancar sekaligus memperoleh calon pendamping yang terbaik. Apalagi mereka akan ditempatkan di desa-desa, sehingga timsel harus menguji peserta agar betah ketika tugas di desa.

"Untuk dapat menyaring tenaga pendamping terbaik dan memiliki komitmen, maka seleksi kali ini mewajibkan setiap peserta mendaftar sesuai dengan domisili. Harapannya adalah, jika peserta yang mendaftar merupakan warga setempat, maka komitmen juga lebih tinggi dalam membangun daerahnya," ucap Jauhar. (*)

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018