Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Kota Balikpan terus diserbu pendatang sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan masalah sosial di kota minyak tersebut.

"Hingga akhir Oktober 2011, sudah 16.000 orang masuk untuk menetap dan mencari pekerjaan. Padahal tahun 2010 hanya 14.000," kata Wakil Wali Kota Heru Bambang di Balai Kota Balikpapan, Selasa.

Menurut Heru, Pemkot kerepotan menghadapi pendatang ini karena tidak semua pendatang tersebut memiliki keterampilan atau skill yang diperlukan untuk mencari atau mendapatkan pekerjaan.

Pendatang yang minim keterampilan iitu, katanya, dikhawatirkan akan menjadi masalah sosial, menjadi beban masyarakat atau bahkan menjadi penyakit masyarakat.

"Kan tidak mungkin menyeleksi atau menguji mereka yang datang ke sini satu per satu, apakah punya keterampilan atau tidak. Itu yang bikin kita repot," lanjutnya.

Oleh karena itu, kata Wakil Wali Kota, Pemkot akan segera menggelar rapat khusus dengan semua pihak terkait untuk mengatasi ledakan pendatang ini.

Dari pertemuan-pertemuan tersebut, ujarnya, akan dirumuskan kebijakan Pemkot untuk menjaga dan mempertahankan Balikpapan sebagai Kota Beriman, yakni kota yang bersih, aman, dan nyaman.

Sebagai kota jasa dan kota industri, ujarnya, di Balikpapan memang tersedia banyak  jenis pekerjaan.

"Di bidang pertambangan minyak dan gas bumi, juga pertambangan batubara dan macam-macam mineral, para pencari kerja bahkan datang dari berbagai belahan dunia. Dengan sendirinya bidang-bidang pekerjaan itu memerlukan tenaga terampil," katanya.

Di sisi lain, menurut Heru Bambang, kebanyakan pendatang baru yang masuk Balikpapan dan ingin menetap di Kota Minyak ini tenaga yang punya keterampilan di bidang pertanian atau bahkan tidak punya skill sama sekali.

"Ini menjadi masalah karena di Balikpapan tidak ada lahan pertanian yang bebas digarap begitu saja atau bahkan perkebunan. Kalau mau terus ke utara, ke Berau atau Bulungan, itu baru pas. Daerah atau kabupaten-kabupaten di utara kan banyak punya perkebunan besar," papar Wawali Heru Bambang yang "dipinang" Partai Demokrat  Kaltim untuk memimpin DPC Partai Demokrat Balikpapan itu.

Lagi pula, ujarnya, mereka yang ke Balikpapan ini karena tidak mau mencangkul menjadi petani di kampung halaman mereka.

Dari dari Pemkot Balikpapan menunjukkan, penduduk Balikpapan saat ini mencapai 500.000 jiwa. Hampir 100 persen penduduk kota ini adalah pendatang. Bila dilihat dari komposisi asal pendatang, 30 persen penduduk kota adalah para pendatang dari Jawa, terutama Jawa Timur, 30 persen para pendatang dari Kalimantan Selatan dan daerah-daerah lain di Kalimantan, dan 30 persen lagi dari Sulawesi Selatan.

Sementara sisa pendatang yang 10 persen berasal dari Sumatera,  Sulawesi Utara, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan warga ekspatriat yang jumlahnya mencapai 10.000 orang. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011