Samarinda (Antaranews Kaltim)- Salah satu program BKKBN   untuk meningkatkan ekonomi keluarga terutama mereka yang  tidak mampu (pra sejahtera) dengan menggalakkan program  kelompok UPPKS (Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) di masyarakat.

"Cara untuk meningkatkan ekonomi keluarga adalah  dengan  memberikan pembelajaran usaha ekonomi produktif  kepada kelompok peserta  KB khususnya bagi keluarga pra sejahtera  melalui  kelompok  UPPKS," kata Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Eli Kusnaeli saat  membuka Musda ke IV  Asosiasi Kelompok UPPKS (AKU) di Samarinda, Kamis (12/4).

Ia mengatakan UPPKS  merupakan wadah pemberdayaan ekonomi  keluarga  terutama keluarga pra sejahtera, oleh karena perlu pendampingan untuk keluar dari kemiskinan dengan menjadi anggota.

Anggota kelompok UPPKS  adalah peserta  KB  mereka dibina dalam membuat produk-produk  rumah tangga  seperti, keripik, amplang, kue sagu, minyak kelapa, teh herbal dari serai serta  produk  anyaman dan lain-lain.

Selain itu juga BKKBN kaltim  bermitra dengan pihak perbankan, Baznas , pegadaian dalam  memberikan permodalan kepada masing-masing kelompok UPPKS untuk mengembangkan usahanya.  

Namun diakui Eli dalam memasarkan dan mengembangkan produk  kelompok UPPKS sedikit mengalami kendala, pemasaran hasil produk harus mampu bersaing baik kualitas maupun kemasan. 

Sementara Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Asosiasi Kelompok Usaha (AKU) Provinsi Kaltim, Zainal Abidin membenarkan kelompok UPPKS terkendala masalah pemasaran. Hal itu yang sedang diupayakan untuk mengatasinya.

"Tapi sekarang dapat dicontoh kelompok UPPKS Balikpapan yang telah memasarkan produk-produknya di pasar modern, seperti supermarket, Hero dan Giant serta di pasarkan ke hotel-hotel," katanya.

Ia menyebutkan jumlah kelompk UPPKS  yang aktif di Provinsi Kaltim ada sekitar 500 kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 7.722 orang, sedangkan di Provinsi  Kalimantan Utara sebanyak 157 kelompok dengan jumlah anggota 1.260 orang.

Lanjut Zainal dengan jumlah yang ada  baru terbentuk sekitar  32 persen, padahal ditargetkan  60 persen. Pengembangan kelompok UPPKS  terus diupayakan, mengajak keluarga-keluarga  yang tidak mampu dengan stratedi  mendatangi dari rumah ke rumah (door to door).

"Keluarga-keluarga yang tergolong pra sejahtera memang belum banyak mengetahui tentang kelompok UPPKS, mereka akan diberi permodalan, dibina  cara memproduksi serta pemasarannya,”kata Zainal.(*)
 

Pewarta: -

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018