Penajam (ANTARA Kaltim) -  Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, tidak mampu memenuhi kuota pemasangan 5.000 sambungan gas rumah tangga dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam, karena hanya 4.010 warga yang mengembalikan formulir pemasangan.

Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara Kuncoro saat ditemui di Penajam, Selasa, mengatakan, program pemenuhan kebutuhan alokasi gas bagi daerah di Penajam Paser Utara tidak berjalan lancar.

Dari jatah 5.000 sambungan gas rumah tangga yang diberikan pemerintah pusat, masih ada sebanyak 990 kuota yang belum terisi.

"Dari 5.000 formulir pemasangan sambungan gas rumah tangga gratis yang disebar ke masyarakat, hanya 4.010 warga yang mengembalikan formulir," ungkap Kuncoro.

Menurut ia, rata-rata masyarakat yang tidak mengembalikan formulir itu merasa khawatir atau takut jaringan gas ke rumah bocor dan meledak.

Kuncoro mengkhawatirkan tidak terpenuhinya kuota pemasangan sambungan dari pemerintah pusat tersebut berdampak pada usulan pemasangan sambungan gas rumah tangga selanjutnya.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berencana mengusulkan kembali sebanyak 5.000 pemasangan sambungan gas rumah tangga kepada Kementerian ESDM.

Usulan pemasangan itu khusus bagi warga yang bertempat tinggal di daerah bagian atas, seperti Kelurahan Lawe-Lawe, Girimukti hingga Kelurahan Petung di Kecamatan Penajam.

Sedangkan pemasangan sambungan gas rumah tangga tahap pertama ditargetkan pada Januari 2018 di Kelurahan Gunung Seteleng, Penajam, Nenang, Nipah-Nipah, dan Kelurahan Sungai Paret meliputi Perumahan Korpri, Kecamatan Penajam.

Kuncoro menambahkan, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara akan mempermudah perizinan untuk mendukung pembangunan jaringan gas, sebagai bagian dari program konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan BBM.

"Melalui program jaringan gas rumah tangga tersebut, masyarakat di daerah yang dekat dengan sumber gas bumi dan memiliki jaringan transmisi diharapkan mendapat bahan bakar yang lebih bersih, aman dan murah," ujarnya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017