Penajam (ANTARA Kaltim) -  Pembangunan pasar induk di setiap kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, belum bisa secepatnya direalisasikan, karena masih terkendala masalah anggaran.

Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar saat ditemui di Penajam, Jumat, mengatakan, kondisi keuangan Pemkab yang terus menurun atau defisit menyulitkan Pemkab mengerjakan sejumlah program pembangunan, salah satunya pasar induk.

"Kami harapkan pembangunan pasar induk di kecamatan itu dapat menjadi program prioritas pejabat selanjutnya," kata Yusran.

Pembangunan pasar induk di setiap kecamatan menjadi salah satu program yang dicanangkan Yusran Aspar, tetapi hingga mendekati masa jabatanya selesai pada 2018, program itu belum bisa terwujud seluruhnya.

Sampai sekarang pasar induk yang sudah terbangun dan difungsikan hanya di Kecamatan Penajam, tepatnya di kilometer 5 Kelurahan Nenang yang diresmikan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2014.

Pada bangunan pasar induk berkonsep semimodern itu terdapat lebih kurang 520 kios pasar kering dan basah, serta kantin.

"Jadi, hingga akhir 2017 Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara baru merampungkan pasar induk di Kecamatan Penajam," ujar Yusran.

Sementara pembangunan pasar induk di Kecamatan Waru yang juga berkonsep semimodern sampai saat ini masih terganjal masalah anggaran.

Namun demikian, tambah bupati, dalam tiga tahun terakhir pemkab telah membangun empat pasar desa di wilayah Kecamatan Penajam, Babulu dan Kecamatan Sepaku, dengan anggaran yang bersumber dari APBN.

Pasar desa yang dibangun Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah itu, di antaranta Pasar Semoi II di Kecamatan Sepaku, Pasar Rawa Mulya dan Pasar Sumber Sari di Kecamatan Babulu, serta Pasar Riko di Kecamatan Penajam. (Kominfo PPU)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017