Samarinda (ANTARA News - Kaltim) - Sejumlah warga yang menjadi korban kebakaran terbesar selama Ramadhan 1432 Hijriah di Kota Samarinda, yakni pada 6 Agustus 2011 mengaku bantuan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) sangat berarti.
  
"Kami menyampaikan banyak terima kasih karena selama ini, pihak yang sangat membantu adalah PKS dan KKSS," kata Ibu Noor, salah satu korban kebakaran di Samarinda, Minggu.
  
Ia mengaku bahwa kondisi keluarganya kini cukup memprihatinkan karena pada musibah yang terjadi 02:30 Wita itu, tidak mampu menyelamatkan harta bendanya karena rumahnya dekat dengan asal api penyebab musibah.
  
"Masih untung semua keluarga selamat, tidak ada harta yang mampu diselamatkan kecuali baju di badan," tuturnya.
   
Dalam kondisi sangat memprihatinkan itu, ia memaparkan bahwa hanya PKS yang sejak hari pertama membangun tenda Posko Bantuan Kebakaran yang hari ini ditutup, dan KKSS yang banyak membantu serta benar-benar dirasakan manfaatnya bagi warga.
   
Sebelumnya, puluhan rumah yang dimiliki 56 KK hangus terbakar akibat  amukan api di sekitar Gang VIII, dan Gang VII, Jalan Dr. Soetomo,  Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kaltim  hangus terbakar.
   
Hal seanda dikatakan beberapa warga bahwa pihak PKS dan KKSS  selain membantu barang kebutuhan pokok, seperti beras dan gula, juga berbagai barang lain yang memang sangat dibutuhkan korban, antara lain, tenda dan pakaian.
  
"Kami menyampaikan banyak terima kasih, serta rasa terharu akan keperdulian mereka karena bantuan yang diberikan termasuk baju muslim serta ada juga uang kontan. Bantuan ini sangat berarti, apalagi korban kebakaran harus juga menjalankan ibadah puasa serta menghadapi Lebaran 2011," papar Ibu Any, salah satu korban kebaran di Gang VIII.
 
Nilai bantuan uang, kata sejumlah korban kebakaran cukup meringankan beban ekonomi para korban, misalnya dari PKS selain dari sejumlah kelompok pengajiannya di beberapa daerah di Samarinda, juga dari pribadi-pribadi anggota PKS yang duduk di dewan, demikian juga KKSS baik dari organisasi maupun perorangan.
 
Beberapa korban kebakaran mempertanyakan keperdulian organisasi atau peguyuban yang banyak berdiri di Samarinda, mengingat hanya hadir jika ada Pilkada (pemilihan kepala daerah) serta Pemilu (pemilihan umum).
 
"Sumbangan, sedakah atau impak memang harusnya dilakukan secara iklas bukan karena tujuan tertentu. Akan tetapi kami juga heran berbagai organisasi yang membawa nama agama, suku dan golongan tidak hadir ketika dibutuhkan rakyat, biasanya mereka muncul jika menjelang Pilkada dan Pemilu," kata salah seorang korban kebakaran.

Pewarta:

Editor : Iskandar Zulkarnaen


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011