Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Neraca perdagangan luar negeri (ekspor-impor) Provinsi pada periode Januari -September 2017 mengalami surplus mencapai 10,48 miliar dolar AS, setara dengan Rp139,38 triliun dengan catatan 1 dolar rata-rata sama dengan Rp13.300.

"Surplus sebesar itu diperoleh dari hasil ekspor ke negara tujuan sebesar 12,72 miliar dolar, dikurangi biaya impor dari negara penghasil senilai 2,24 miliar dolar," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Muhammad Habibullah di Samarinda, Minggu.

Berbagai komoditas yang diekspor Kaltim periode ini antara lain bahan bakar mineral migas dengan nilai 3,12 miliar dolar AS, kemudian bahan bakar mineral nonmigas senilai 8,62 miliar dolar.

Selanjutnya komoditas nonmigas selain bahan bakar mineral antara lain minyak dan lemak hewani atau nabati senilai 431,26 juta dolar, bahan kimia anorganik dan senyawa organik 205,32 juta dolar, kayu dan barang dari kayu serta arang senilai 142,83 juta dolar.

Sedangkan negara tujuan yang membeli komoditas migas dari Kaltim periode Januari-September 2017, lanjut Habibullah, antara lain ke Jepang senilai 1,16 miliar dolar, Taiwan senilai 636,36 juta dolar, Singapura 487,93 juta dolar Australia 250,84 juta dolar, dan ekspor migas ke Thailand dengan nilai 211,15 juta dolar.

Untuk ekspor nonmigas antara lain ke India senilai 2,24 miliar dolar, ke Tiongkok 2,13 miliar dolar, Korea Selatan 1,16 miliar dolar, Jepang 1,06 miliar dolar, Malaysia 570,55 juta dolar, Taiwan 550,29 juta dolar, Filipina 491,5 juta dolar, dan ekspor nonmigas ke Thailand senilai 469,57 juta dolar AS," katanya.

Sementara komoditas yang diimpor Kaltim pada periode ini antara lain bahan bakar mineral baik migas maupun nonmigas dengan nilai 1,66 miliar dolar.

Untuk komoditas nonmigas selain bahan bakar mineral yang diimpor di antaranya mesin dan perlengkapan elektris serta bagiannya dengan nilai 52,43 juta dolar, pupuk senilai 45,53 juta dolar, kendaraan selain yang bergerak di atas rel kereta api senilai 61,11 juta dolar.

Ia melanjutkan, negara penghasil migas yang diimpor Kaltim di periode ini antara lain dari Finlandia senilai 23,68 juta dolar, terjadi peningkatan sangat drastis yang mencapai 785 persen ketimbang Januari-September 2016 yang tercatat 2,68 juta dolar.

"Sedangkan untuk impor nonmigas antara lain dari Tiongkok senilai 14,74 juta dolar, dari Amerika 65,23 juta dolar, Singapura 68,13 juta dolar, Jepang 65,34 juta dolar, Jerman 38,41 juta dolar, dari Malaysia 19,06 juta dolar, dari Kanada 12,21 juta dolar, dan impor dari Australia dengan nilai 14,11 juta dolar," ucap Habibullah. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017