Barong Tongkok, Kutai Barat (ANTARA Kaltim) - Ribuan pengunjung memenuhi Taman Budaya Sendawar di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, untuk menyaksikan sejumlah hiburan dalam rangka rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 kabupaten setempat.

"Tanggal 5 November merupakan HUT Kabupaten Kutai Barat, makanya kami hadir di Taman Budaya Sendawar untuk menyaksikan berbagai hiburan yang dipusatkan di sini," ujar Benny Aryan, warga setempat saat menikmati hiburan tari daerah di Taman Budaya Sendawar, Sabtu malam.

Benny yang datang bersama dengan teman-temannya, mengatakan telah beberapa kali ke taman budaya tersebut, karena sejumlah hiburan dan tari adat mulai disajikan sejak 3 November dan akan berakhir pada 6 November.

Selama empat hari ini pula digelar pameran berbagai produk lokal baik hasil pertanian maupun kerajinan tangan dari manik-manik. Di kompleks Taman Budaya Sendawar ini juga disiapkan tenda khusus kuliner dari pelaku UMKM setempat.

Sedangkan pameran berbagai hasil karya industri rumahan, hasil pertanian dan aneka produk lain, tersebar di beberapa titik di kolong lamin (rumah panggung dengan kolong tinggi) yang ada di kompleks taman ini.

Salah satunya adalah di Lamin Luuq Tonyooi. Di kolong lamin ini antara lain banyak dipamerkan sekaligus dijual aneka cinderamata khas Suku Dayak yang berbahan dasar manik-manik, termasuk mandau hias, anjat (alat gendong) untuk menggendong bayi, dan anjat untuk membawa barang.

Salah seorang penjual souvenir, Siti Zulaiha yang menempati gerai di kolong Lamin Luuq Tonyooi, mengatakan mulai menempati gerai tersebut sejak pameran ini dibuka pada Jumat (3/11).

"Souvenir yang saya jual ini sebagian besar saya buat sendiri, karena sejak kecil saya sudah terbiasa membuat aneka kerajinan dari manik. Harga kerajinan ini murah dan variatif, tergantung besar kecilnya dan tingkat kesulitan. Kalau gelang antara Rp25 ribu hingga 35 ribu, sementara anjat manik Rp300 ribu," ujarnya. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017