Penajam (ANTARA Kaltim) - Wakil Bupati Penajam Paser Utara Mustaqim MZ menyatakan kecewa karena aset daerah berupa videotron yang dibangun dengan anggaran miliaran rupiah hingga kini tidak pernah berfungsi.
Ditemui di Penajam, Selasa, Mustaqim sangat menyayangkan videotron yang berada di pinggir jalan raya Kecamatan Penajam dan Kecamatan Waru tersebut hingga kini tidak pernah dinyalakan.
Sejak dibangun pada 2015 dengan menghabiskan anggaran lebih kurang Rp5,2 miliar, videotron hanya seperti pajangan tanpa pernah menyala. Masalah anggaran untuk operasional menjadi alasannya.
"Saya kecewa dengan instansi terkait yang memaksimalkan fungsi videotron yang sudah dibangun dangan anggaran cukup besar itu," kata Mustaqim.
Wabup menegaskan videotron yang sudah terpasang namun kemudian tidak berfungsi itu karena kesalahan dinas terkait yang tidak merencanakan kegiatan anggaran secara matang.
Termasuk rencana pemindahan videotron di Kecamatan Waru yang dinilai Mustaqim sebagai tindakan ceroboh yang tidak melihat perencanaan pelebaran jalan yang akan dilakukan di wilayah itu.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, operasional aset publikasi milik Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut terkendala anggaran yang terbatas untuk pembelian token listrik.
Biaya operasional untuk listrik yang dibutuhkan masing-masing videotron itu diperkirakan sebesar Rp15 juta per tahun.
Sebagian warga Penajam menilai pembangunan videotron itu sebagai proyek pengadaan yang sia-sia dan tidak bermanfaat bagi publik.
Hingga kini, itu tidak satupun pejabat di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Penajam Paser Utara yang bersedia diminta keterangan, termasuk kepala dinasnya yang sedang melaksanakan tugas luar daerah selama sepekan ketika dihubungi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Ditemui di Penajam, Selasa, Mustaqim sangat menyayangkan videotron yang berada di pinggir jalan raya Kecamatan Penajam dan Kecamatan Waru tersebut hingga kini tidak pernah dinyalakan.
Sejak dibangun pada 2015 dengan menghabiskan anggaran lebih kurang Rp5,2 miliar, videotron hanya seperti pajangan tanpa pernah menyala. Masalah anggaran untuk operasional menjadi alasannya.
"Saya kecewa dengan instansi terkait yang memaksimalkan fungsi videotron yang sudah dibangun dangan anggaran cukup besar itu," kata Mustaqim.
Wabup menegaskan videotron yang sudah terpasang namun kemudian tidak berfungsi itu karena kesalahan dinas terkait yang tidak merencanakan kegiatan anggaran secara matang.
Termasuk rencana pemindahan videotron di Kecamatan Waru yang dinilai Mustaqim sebagai tindakan ceroboh yang tidak melihat perencanaan pelebaran jalan yang akan dilakukan di wilayah itu.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, operasional aset publikasi milik Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut terkendala anggaran yang terbatas untuk pembelian token listrik.
Biaya operasional untuk listrik yang dibutuhkan masing-masing videotron itu diperkirakan sebesar Rp15 juta per tahun.
Sebagian warga Penajam menilai pembangunan videotron itu sebagai proyek pengadaan yang sia-sia dan tidak bermanfaat bagi publik.
Hingga kini, itu tidak satupun pejabat di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Penajam Paser Utara yang bersedia diminta keterangan, termasuk kepala dinasnya yang sedang melaksanakan tugas luar daerah selama sepekan ketika dihubungi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017