Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Cabang Balikpapan, Kalimantan Timur, menyulap ruang tunggu layanan kantor di Jalan Jenderal Soedirman, Balikpapan Plaza, bak ruang tunggu keberangkatan di bandar udara pada peringatan Hari Pelanggan Nasional, Senin.

Tidak hanya itu, para karyawan yang melayani peserta pun berdandan seperti kru maskapai penerbangan, termasuk Kepala Cabang BPJS-TK Balikpapan Kusumo yang mengenakan jas hitam seperti kapten pilot lengkap dengan topinya.

"Kami ingin para peserta nyaman seperti di bandara," ujar Kusumo.

Para peserta yang menunggu dilayani dan duduk di kursi-kursi yang disediakan, disuguhi penganan dan minuman seperti pramugari menyuguhkan makanan di pesawat terbang oleh dua staf yang juga berdandan seperti pramugari.

Mereka mendorong meja beroda penuh dengan menu makanan dan minuman yang tersusun berkotak-kotak susu dan jus buah, juga termos kopi dan teh.

Menurut Kusumo, pelayanan prima di bandara layak dicontoh, karena para pelanggan atau peserta dilayani maksimal dengan keramahan yang terbaik.

"Pada kami, terutama sekali, itu juga berarti klaim yang cepat dan sederhana," tegasnya.

Untuk klaim Jaminan Hari Tua (JHT), misalnya, verifikasi berkas cukup beberapa menit dan dana segera dikirimkan ke rekening peserta.

Apabila menggunakan rekening Bank Mandiri atau BRI, sore hari dana sudah diterima, tetapi jika menggunakan rekening selain dari kedua bank tersebut akan diterima dua hari kemudian.

Khusus untuk Hari Pelanggan ini, peserta yang sudah selesai urusannya diminta menyampaikan kesan dan pesannya di pintu keluar. Disediakan sebuah kain spanduk lebar dan spidol untuk itu.

"Memang tidak ada yang menginginkan kecelakaan, tapi kalau itu terjadi, setidaknya kita sudah punya persiapan," kata Imam Hakiki, karyawan PT JNE Cabang Balikpapan.

Imam mengalami kecelakaan lalu lintas sepulang kerja sekitar dua tahun lalu hingga mengalami patah tulang di paha kanannya dan harus menjalani beberapa kali operasi.

"Semua biaya ditanggung BPJS Ketenagakerjaan. Saya hanya tinggal menjalani," kata Imam, yang dalam waktu dekat ini segera dioperasi lagi untuk mencabut pen yang dipasang di tulang pahanya. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017