Samarinda (ANTARA Kaltim) -
Badan Narkotika Nasional Kota Samarinda, Kalimantan Timur, memberikan keterampilan
wirausaha pembuatan kue bagi masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, yang tinggal di daerah rawan
peredaran narkoba.
Kepala BNNK Samarinda Siti Zaekhomsyah, Jumat, mengatakan pelatihan keterampilan difokuskan untuk ibu-ibu rumah tangga di empat kelurahan, yakni Sidodadi, Gunung Kelua, Karang Asam Ilir, dan Pelabuhan.
"Kemiskinan kadang menjadi alasan mereka untuk menggeluti bisnis narkoba. Oleh karena itu, kami mencoba mencegah melalui pendekatan ekonomi dengan memberikan pelatihan keterampilan untuk berwirausaha," katanya.
Setidaknya ada sepuluh ibu-ibu dari empat kelurahan yang dilatih keterampilan pembuatan kue. Selama dua hari mereka tampak antusias menyelesaikan delapan modul pembuatan kue yang disiapkan penyelenggara.
Delapan kue itu seperti lidah kucing, nastar, kastangel, domino cookies, kue semprit sagu, chocholate bow cookies, chocholate cookies, dan choocies coco krunch.
Selain memberikan pelatihan, BNNK Samarinda juga memberikan bantuan peralatan pembuatan kue seperti oven, cetakan kue dan loyang. Dengan bantuan peralatan itu, peserta pelatihan diharapkan dapat langsung mengaplikasikan usaha di rumahnya.
"Hulu hilirnya juga kita pikirkan, termasuk pemasaran. Kita gandeng pihak ketiga untuk memasarkan produk dari ibu-ibu rumah tangga itu," paparnya.
Sarah (50), salah satu peserta dari Kelurahan Karang Asam ilir, mengaku senang mendapatkan pelatihan ini, kendati awalnya merasa kesulitan.
Ia berencana langsung mempraktikkan hasil pelatihan itu di rumah, karena sudah ada bantuan peralatan dari BNNK Samarinda.
"Mungkin awalnya untuk konsumsi sendiri saja dulu, kalau hasilnya sudah enak dan pantas untuk dijual, ke depan bisa saja untuk jualan kue. Apalagi sebentar lagi lebaran," kata Sarah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Kepala BNNK Samarinda Siti Zaekhomsyah, Jumat, mengatakan pelatihan keterampilan difokuskan untuk ibu-ibu rumah tangga di empat kelurahan, yakni Sidodadi, Gunung Kelua, Karang Asam Ilir, dan Pelabuhan.
"Kemiskinan kadang menjadi alasan mereka untuk menggeluti bisnis narkoba. Oleh karena itu, kami mencoba mencegah melalui pendekatan ekonomi dengan memberikan pelatihan keterampilan untuk berwirausaha," katanya.
Setidaknya ada sepuluh ibu-ibu dari empat kelurahan yang dilatih keterampilan pembuatan kue. Selama dua hari mereka tampak antusias menyelesaikan delapan modul pembuatan kue yang disiapkan penyelenggara.
Delapan kue itu seperti lidah kucing, nastar, kastangel, domino cookies, kue semprit sagu, chocholate bow cookies, chocholate cookies, dan choocies coco krunch.
Selain memberikan pelatihan, BNNK Samarinda juga memberikan bantuan peralatan pembuatan kue seperti oven, cetakan kue dan loyang. Dengan bantuan peralatan itu, peserta pelatihan diharapkan dapat langsung mengaplikasikan usaha di rumahnya.
"Hulu hilirnya juga kita pikirkan, termasuk pemasaran. Kita gandeng pihak ketiga untuk memasarkan produk dari ibu-ibu rumah tangga itu," paparnya.
Sarah (50), salah satu peserta dari Kelurahan Karang Asam ilir, mengaku senang mendapatkan pelatihan ini, kendati awalnya merasa kesulitan.
Ia berencana langsung mempraktikkan hasil pelatihan itu di rumah, karena sudah ada bantuan peralatan dari BNNK Samarinda.
"Mungkin awalnya untuk konsumsi sendiri saja dulu, kalau hasilnya sudah enak dan pantas untuk dijual, ke depan bisa saja untuk jualan kue. Apalagi sebentar lagi lebaran," kata Sarah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017