Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Banjir merendam sejumlah desa di Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, akibat hujan deras yang mengguyur kawasan itu sejak sepekan terakhir yang disertai pasang air laut.

Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kasi Kesra) Kecamatan Muara Kaman, Abrani, dihubungi dari Samarinda, Kamis sore, menyatakan banjir yang merendam kawasan itu sudah berlangsung sejak sepekan terakhir.

"Sebenarnya, banjir di Kecamatan Muara Kaman sudah berlangsung sejak Februari, kemudian sempat surut dan naik lagi pada Maret 2017, lalu kembali surut dan sejak sepekan terakhir genangan air naik dengan drastis," kata Abrani.

Kawasan yang tergenang di Kecamatan Muara Kaman, kata Abrani, yakni Desa Muara Kaman Ulu, Muara Kaman Ilir, Desa Tunjungan, Liang Buaya, Desa Sedulang, Rantau Hempang, Bukit Jering, dan Desa Muara Siran.

Banjir terparah lanjut Abrani berlangsung di kawasan Desa Tunjungan, Liang Buaya serta Desa Sedulang.

"Genangan air yang paling tinggi berlangsung di Desa Sedulang karena wilayah itu merupakan kawasan rawa dengan ketinggian air mencapai lebih dua meter. Tetapi, genangan air di kawasan itu tidak sampai merendam rumah warga karena umumnya rumah-rumah warga di Desa Sedulang tingginya mencapai empat sampai enam meter," terang Abrani.

Genangan air, tambah ia, merendam MTs Nurul Iman yang berada di Desa Muara Kaman Ulu.

Namun, genangan air tersebut, kata Abrani, tidak membuat aktivitas belajar mengajar di sekolah itu terhenti.

"Memang, kawasan sekolah itu rendah sehingga tergenang. Tapi, genangan air tidak sampai menghentikan kegiatan belajar mengajar di MTs Nurul Iman," kata Abrani.

Ia menyakatan banjir yang merendam kawasan Muara Kaman, secara umum tidak mengganggu aktivitas masyarakat di daerah itu.

Namun, lanjut ia, masyarakat tetap marasa khawatir jika dalam sepekan ke depan, hujan tetap mengguyur kawasan itu ditambah pasang air lalut belum surut.

"Kurun waktu beberapa hari terakhir hingga tadi pagi (Kamis) kawasan Muara Kaman diguyur hujan apalagi pasang air laut masih terjadi menyebabkan banjir melanda sejumlah desa. Banjir juga disebabkan tingginya curah hujan di wilayah hulu Sungai Mahakam yakni di kawasan Kabupaten Kutai Barat," tuturnya.

"Kondisi banjir saat ini juga belum sampai menghawatirkan sehingga membuat warga harus mengungsi. Tetapi, warga tetap khawatir jika hujan terus berlangsung dalam sepekan ke depan ditambah jika pasang air laut belum turun apalagi wilayah Kecamatan Muara Kaman merupakan tampungan air terakhir," jelas Abrani.

Sementara, Kepala MTs Nurul Iman Salimudin mengatakan, walapun terendam namun aktivitas belajar mengajar di sekolah itu tetap berjalan.

"Ada empat ruang belajar yang tergenang dengan ketinggian air mencapai 20 sentimeter. Namun, genangan air itu tidak sampai menghentikan proses belajar mengajar tetapi para siswa dipindahkan ke ruangan lain yang tidak tergenang. Genangan air sudah berlangsung sejak kemarin (Rabu)," terang Salimudin.(*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017