Samarinda (ANTARA Kaltim) - Provinsi Kalimantan Timur pada periode Januari hingga Februari 2017 melakukan impor sejumlah komoditas dari negara penghasil dengan nilai 473,04 juta dolar AS, atau setara dengan Rp6,14 triliun jika rata-rata satu dolar sama dengan Rp13 ribu.

"Impor berbagai komoditas sebesar itu mengalami penurunan 2,83 persen jika dibandingkan dengan biaya impor dalam periode Januari hingga Februari 2016 yang senilai 486,8 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim Muhammad Habibullah di Samarinda, Selasa.

Berbagai komoditas yang diimpor oleh Kaltim pada periode ini adalah bahan bakar mineral berupa migas dan nonmigas dengan nilai 360,69 juta dolar, meningkat 11,59 persen ketimbang periode yang sama 2016 yang senilai 323,21 juta dolar AS.

Impor komoditas mesin dan peralatan mekanis 0,38 juta dolar, atau minus 79,79 persen ketimbang periode Januari s.d. Februari 2016 yang senilai 1,86 juta dolar.

Selanjutnya, impor barang dari besi atau baja senilai 14,17 juta dolar(minus 34,10 persen); impor mesin dan peralatan listrik 10,03 juta dolar (minus 14,55 persen); impor kendaraan bermotor dan bagiannya 13,97 juta dolar (naik 54,60 persen).

Masih pad periode Januari s.d. Februari 2017, impor bahan peledak, piroteknik, korek api, paduan piroforik, preparat tertentu yang mudah terbakar dengan nilai 3,04 juta dolar; instrumen dan aparatus optis, fotografi, dan sejenisnya dengan nilai 2,88 juta dolar; karet dan bagiannya 4,68 juta dolar; aneka produk kimia 2,7 juta dolar; dan impor pupuk senilai 3,88 juta dolar.

Negara penghasil yang komoditasnya diimpor Kaltim periode Januari s.d. Februari 2017, untuk komoditas migas, antara lain, dari Malaysia senilai 102,31 juta dolar, Azerbaijan 51,77 juta dolar, Nigeria 134,84 juta dolar, dan migas dari Korea Selatan senilai 63,87 juta dolar.

"Untuk impor nonmigas, antara lain, dari Tiongkok senilai 21,47 juta dolar, AS 15,11 juta dolar, Singapura 15,66 juta dolar, Jepang 13,26 juta dolar, Australia 6,46 juta dolar, Jerman 7,67 juta dolar, Sweden 4,34 juta dolar, dan impor nonmigas dari Prancis senilai 4,1 juta dolar AS," kata Habibullah. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017