Penajam (ANTARA Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur melakukan pemantauan titik rawan banjir dan longsor seiring peningkatan curah hujan.

"Potensi banjir dan longsor cukup besar, kami mengimbau warga selalu waspada dan siaga bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Dahrul, di Penajam, Jumat.

BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara juga melakukan sosialisasi kepada warga, terutama di wilayah rawan banjir dan longsor, agar tidak membuang sampah di sembarang tempat yang dapat menghambat aliran air.

"Sosialisasi kepada warga, perusahaan maupun di sekolah terus kami lakukan, sebagai upaya mencegah adanya korban jiwa," ujar Andi Dahrul.

Menurutnya, relawan Destana (desa tangguh bencana) yang telah dibentuk di Kecamatan Babulu dan Sepaku menjadi garda terdepan untuk melakukan penanggulangan bencana yang terjadi.

"Puluhan relawan Destana sudah dibekali tata cara penanggulangan dan penyelamatan jika terjadi bencana," kata Andi Dahrul pula.

Guna memudahkan penanggulangan bencana seiring peningkatan curah hujan, BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara juga melakukan pemetaan wilayah rawan bencana banjir dan tanah longsor yang tersebar di empat kecamatan.

Dari empat kecamatan lanjut, Andi Dahrul, ada dua kecamatan yang rentan terjadi bencana banjir dan tanah longsor.

"Kecamatan Babulu rawan banjir, sedangkan di Kecamatan Sepaku selain rawan banjir juga rawan longsor," katanya lagi.

Wilayah rawan banjir di Kabupaten Penajam Paser Utara berada di wilayah Desa Rawa Mulya, Sebakung Jaya, Babulu Laut, dan Labangka, Kecamatan Babulu, serta Desa Semoi II, Sukaraja, Bukit Raya, dan Karang Jinawi, Kecamatan Sepaku.

"Sepekan lalu ratusan rumah di Desa Bukit Raya di wilayah Sepaku terendam banjir setinggi 1,2 meter," ujar Andi Dahrul.

Berdasarkan hasil pemetaan BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara terdapat puluhan titik rawan longsor di wilayah Kecamatan Sepaku, dan titik rawan longsor itu didominsai di pinggiran sungai.

"Titik potensi banjir dan longsor di wilayah Penajam Paser Utara meningkat, seiring peningkatan curah hujan," kata Andi Dahrul pula. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017