Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur saat ini terus mendorong hilirisasi produk dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah itu.

"Percepatan pertumbuhan ekonomi di kita hingga saat ini memang tidak terlepas dari ketergantungan daerah terhadap sektor pertambangan dan mineral serta batu bara (minerba)," kata Sekretaris Provinsi Kaltim Rusmadi, di Samarinda, Rabu.

"Hanya saja ke depan, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah, sesuai visi Kaltim 2030, maka pertumbuhan ekonomi difokuskan pada perkembangan hilirisasi sumber daya yang dimiliki daerah, baik sektor pertambangan, minerba hingga pengembangan perkebunan kelapa sawit," katanya menerangkan.

Sebelumnya pada Selasa (14/2), kata Rusmadi, Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) bekerja sama dengan Biro Humas Setprov Kaltim menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang regional growth strategy menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, merata dan berkelanjutan.

Pada FGD itu, lanjut Rusmadi, terungkap bahwa program itu sejalan dengan kajian yang dilakukan KEIN, agar Kaltim ke depan mendukung pertumbuhan ekonomi yang mengandalkan program hilirisasi sumber daya daerah.

Apa yang dikaji KEIN, menurut Rusmadi, telah diprogramkan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim.

"Hanya saja, memang untuk mensukseskan program tersebut, Pemprov Kaltim perlu adanya dukungan kebijakan pemerintah pusat," tuturnya.

Saat ini, tambah ia, pemerintah pusat telah memberikan dukungan yang cukup signifikan.

"Contohnya, percepatan pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,02 kilometer. Tetapi, kondisi tersebut tentu belum cukup untuk mendukung percepatan pembangunan ekonomi di Kaltim," ujarnya.

"Yang kini juga memerlukan dukungan adalah pembangunan kawasan industri. Misalnya, Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy yang kami cita-citakan untuk hilirisasi perkelapasawitan. Hanya saja, tangki timbun yang belum diberikan pemerintah pusat," jelas Rusmadi.

Karena itu kata Rusmadi, kondisi tersebut pula yang menjadi pertimbangan para pengusaha maupun investor untuk membangun pabrik di kawasan tersebut.

"Terkait masalah itu, selanjutnya bagaimana pemerintah khususnya pemerintah pusat bisa hadir dalam mendukung program tersebut," ucap Rusmadi.

Bahkan, saat ini untuk mendukung kawasan tersebut Pemprov Kaltim tambah ia, telah melakukan penataan kawasan, mulai membangun pelabuhan terminal crude palm oil (CPO) hingga infrastruktur jalan menuju akses kawasan tersebut.

"Jadi kami berharap, pemerintah pusat khususnya melalui Kementerian Perindustrian dapat mendukung program ini, sehingga pengembangan hilirisasi dari kawasan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan pertumbuhan ekonomi melalui sektor perkebunan kelapa sawit semakin menjanjikan untuk kesejahteraan rakyat," tutur Rusmadi.

Sementara sebelumnya, Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta mengatakan, lembaga itu telah mengkaji bagaimana percepatan pertumbuhan ekonomi di Kaltim dan hal tersebut telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.

Tujuannya lanjut ia, agar pertumbuhan ekonomi ke depan harus tinggi dan merata.

Menurut Arif, pertumbuhan ekonomi di Kaltim memang saat ini tergantung pada sektor pertambangan dan penggalian serta kinerja ekspor.

"Sekitar 90 persen sumber daya alam Kaltim diekspor dalam bentuk mentah. Saat harga komoditas mengalami tekanan di pasar internasional akibat permintaan yang menurun, perekonomian Kaltim langsung ikut tertekan," terang Arif.

Karena itu lanjut, perlu upaya pengelolaan kekayaan sumber daya alam Kaltim yang baik sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.

"Diperlukan kebijakan dari pemerintah di sektor-sektor unggulan di luar sektor pertambangan dan penggalian," katanya.

Ia menyatakan, model pertumbuhan di wilayah memerlukan alternatif, dengan tidak bergantung pada satu komoditas utama yang tidak terdiversifikasi.

Tidak kalah pentingnya menurut Arif, adalah mendorong pertumbuhan dari potensi ekonomi lain yang ada di masing-masing wilayah.

"Selanjutnya yang diperlukan dalam strategi jangka pendek yang dapat dilakukan khusus di Kaltim, antara lain mengembangkan industri olahan makanan dan minuman berbasis agro, karena Kaltim memiliki potensi yang sangat besar," papar Arif.

Selain itu lanjutnya, Pemprov Kaltim juga dapat memaksimalkan potensi yang ada di delapan kawasan strategi yang sudah ada.

"Bukan hanya itu, solusi lainnya adalah bagaimana optimalisasi sumber daya perikanan, percepatan industri hilir kelapa sawit dan percepatan proyek strategis nasional di Kaltim," terang Arif. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017