Balikpapan (ANTARA Kaltim) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara mendukung kegiatan pemecahan rekor khitan massal yang dicatatkan pada Museum Rekor Indonesia, Selasa.
Dari sebanyak 12.115 anak laki-laki dari Sabang sampai Merauke yang dikhitan serentak, sebanyak 600 orang anak di antaranya dikhitan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Peserta khitan seluruhnya dari keluarga kurang mampu.
Kegiatan khitan massal diselenggarakan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah (LAZIS), lembaga sosial yang bernaung di bawah PT PLN (Persero).
"Untuk wilayah kerja kami di Kaltim dan Kaltara seluruhnya ada 1.650 anak yang ikut khitanan," kata perwakilan manajer PT PLN Wilayah Kaltimra Wisnu Kuncoro Adi saat ditemui di sela acara khitan massal di Balikpapan.
LAZIS juga dibantu PLN UIP Kalimantan Bagian Timur untuk mengumpulkan peserta khitan.
Khitan massal di Balikpapan dilaksanakan di halaman kantor PLN Kaltimra di Jalan MT Harjono. Panitia mendirikan dua tenda utama berpenyejuk udara sebagai ruang operasi bagi para dokter yang mengerjakan khitan tersebut.
Khitan adalah ritual membuang sedikit kulit yang menutup kepala penis, alat kelamin pria. Khitan atau juga disebut sunat adalah wajib bagi laki-laki muslim.
Dengan berbagai alasan, khitan dilakukan pada umur yang masih sangat muda, pada saat masih anak-anak, bahkan bayi yang baru lahir.
Selama beberapa hari setelah dikhitan, anak laki-laki biasanya harus istirahat untuk mengeringkan dan menyembuhkan luka. Mereka juga tidak bisa memakai celana.
"Oleh karena itu, setiap anak juga dapat bingkisan yang isinya antara lain sarung," tambah Wisnu.
LAZIS mengucurkan dana sekitar Rp1,7 miliar untuk menggelar acara khitan massal di seluruh Indonesia.
"Untuk di Balikpapan, panitia bekerja sama dengan Yayasan Hidayatullah dan melibatkan 150 tenaga medis, berupa dokter dan perawat," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Dari sebanyak 12.115 anak laki-laki dari Sabang sampai Merauke yang dikhitan serentak, sebanyak 600 orang anak di antaranya dikhitan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Peserta khitan seluruhnya dari keluarga kurang mampu.
Kegiatan khitan massal diselenggarakan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah (LAZIS), lembaga sosial yang bernaung di bawah PT PLN (Persero).
"Untuk wilayah kerja kami di Kaltim dan Kaltara seluruhnya ada 1.650 anak yang ikut khitanan," kata perwakilan manajer PT PLN Wilayah Kaltimra Wisnu Kuncoro Adi saat ditemui di sela acara khitan massal di Balikpapan.
LAZIS juga dibantu PLN UIP Kalimantan Bagian Timur untuk mengumpulkan peserta khitan.
Khitan massal di Balikpapan dilaksanakan di halaman kantor PLN Kaltimra di Jalan MT Harjono. Panitia mendirikan dua tenda utama berpenyejuk udara sebagai ruang operasi bagi para dokter yang mengerjakan khitan tersebut.
Khitan adalah ritual membuang sedikit kulit yang menutup kepala penis, alat kelamin pria. Khitan atau juga disebut sunat adalah wajib bagi laki-laki muslim.
Dengan berbagai alasan, khitan dilakukan pada umur yang masih sangat muda, pada saat masih anak-anak, bahkan bayi yang baru lahir.
Selama beberapa hari setelah dikhitan, anak laki-laki biasanya harus istirahat untuk mengeringkan dan menyembuhkan luka. Mereka juga tidak bisa memakai celana.
"Oleh karena itu, setiap anak juga dapat bingkisan yang isinya antara lain sarung," tambah Wisnu.
LAZIS mengucurkan dana sekitar Rp1,7 miliar untuk menggelar acara khitan massal di seluruh Indonesia.
"Untuk di Balikpapan, panitia bekerja sama dengan Yayasan Hidayatullah dan melibatkan 150 tenaga medis, berupa dokter dan perawat," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016