Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mencatat ratusan warga di Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam, menderita gejala penyakit malaria, terbanyak dibanding wilayah lainnya.
"Dari 515 orang yang terdeteksi mengalami gejala penyakit malaria di wilayan Penajam Paser Utara, sebanyak 480 orang di antaranya berada di Kelurahan Sotek," kata Pengelola Program Malaria Dinkes Penajam Paser Utara Sarjito Ponco Waluyo di Penajam, Jumat.
Ratusan warga yang terdeteksi positif menderita penyakit malaria sepanjang 2016 tersebut merupakan hasil laporan penanganan puskesmas yang berada di empat kecamatan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Ponco Waluyo mengungkapkan serangan penyakit malaria tertinggi berada di wilayah sekitar perusahaan PT Fajar Surya Swadaya, di mana penderita malaria tersebut berprofesi sebagai pekerja atau pencari kayu di wilayah perusahaan itu.
"Kami telah meminta seluruh pekerja dan karyawan perusahaan yang berada di wilayah Kelurahan Sotek untuk memeriksakan diri ke puskesmas," tambahnya.
Menurut Ponco, para pekerja atau karyawan perusahaan di wilayah Kelurahan Sotek seharusnya memeriksakan diri ke puskesmas sebelum masuk dan setelah keluar dari lokasi hutan untuk menekan angka penularan malaria.
Dengan kondisi tersebut, Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara menambah peralatan pemeriksaan malaria di masing-masing puskesmas, terutama di Puskesmas Sotek yang masuk kategori endemis penyakit malaria.
"Peningkatan kapasitas peralatan pemeriksaan malaria di masing-masing puskesmas sebagai upaya deteksi dini," ujarnya.
Peralatan deteksi dini penyakit malaria yang disiapkan Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara untuk setiap puskesmas tersebut, meliputi "rapid test", diagnostic test" dan mikroskop untuk pemeriksaan sampel darah.
Ia menambahkan serangan penyakit malaria di wilayah Penajam Paser Utara pada 2016 cukup mengkhawatirkan, dengan satu penderita asal Desa Binuang, Kecamatan Sepaku, meninggal dunia karena terlambat mendapat penanganan medis.
"Kami imbau masyarakat melakukan pola hidup bersih dan memasang kelambu saat tidur untuk menekan penyebaran penyakit malaria," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Dari 515 orang yang terdeteksi mengalami gejala penyakit malaria di wilayan Penajam Paser Utara, sebanyak 480 orang di antaranya berada di Kelurahan Sotek," kata Pengelola Program Malaria Dinkes Penajam Paser Utara Sarjito Ponco Waluyo di Penajam, Jumat.
Ratusan warga yang terdeteksi positif menderita penyakit malaria sepanjang 2016 tersebut merupakan hasil laporan penanganan puskesmas yang berada di empat kecamatan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Ponco Waluyo mengungkapkan serangan penyakit malaria tertinggi berada di wilayah sekitar perusahaan PT Fajar Surya Swadaya, di mana penderita malaria tersebut berprofesi sebagai pekerja atau pencari kayu di wilayah perusahaan itu.
"Kami telah meminta seluruh pekerja dan karyawan perusahaan yang berada di wilayah Kelurahan Sotek untuk memeriksakan diri ke puskesmas," tambahnya.
Menurut Ponco, para pekerja atau karyawan perusahaan di wilayah Kelurahan Sotek seharusnya memeriksakan diri ke puskesmas sebelum masuk dan setelah keluar dari lokasi hutan untuk menekan angka penularan malaria.
Dengan kondisi tersebut, Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara menambah peralatan pemeriksaan malaria di masing-masing puskesmas, terutama di Puskesmas Sotek yang masuk kategori endemis penyakit malaria.
"Peningkatan kapasitas peralatan pemeriksaan malaria di masing-masing puskesmas sebagai upaya deteksi dini," ujarnya.
Peralatan deteksi dini penyakit malaria yang disiapkan Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara untuk setiap puskesmas tersebut, meliputi "rapid test", diagnostic test" dan mikroskop untuk pemeriksaan sampel darah.
Ia menambahkan serangan penyakit malaria di wilayah Penajam Paser Utara pada 2016 cukup mengkhawatirkan, dengan satu penderita asal Desa Binuang, Kecamatan Sepaku, meninggal dunia karena terlambat mendapat penanganan medis.
"Kami imbau masyarakat melakukan pola hidup bersih dan memasang kelambu saat tidur untuk menekan penyebaran penyakit malaria," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016