Samarinda (ANTARA Katim) -  Personel Kepolisian Resor Kota Samarinda, Kalimantan Timur, melakukan penjagaan di stasiun bahan bakar umum, menyusul terjadinya antrean panjang kendaraan bermotor untuk mengisi bahan bakar minyak yang sudah berlangsung beberapa hari terakhir.

"Pengamanan di setiap SPBU dilakukan akibat antrean panjang warga yang ingin membeli BBM," kata Kepala Bagian Operasional Polresta Samarinda Komisaris Polisi Dandy Ario Yustiawan di Samarinda, Kamis.

Menurut ia, pengamanan itu untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerawanan dan hal-hal yang tidak diinginkan.

"Pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi kerawanan, salah satunya jika ada warga yang kecewa karena sudah mengantre lama tetapi ketika tiba gilirannya BBM habis, sehingga bisa memicu kemarahan warga. Itulah salah satu dari kerawanan yang bisa ditimbulkan akibat antrean di SPBU," jelasnya.

Kerawanan terparah akibat antrean kendaraan bermotor di SPBU itu adalah terjadinya kemacetan di sejumlah ruas jalan di sekitar lokasi SPBU.

"Itulah yang kami antisipasi dengan melakukan pengamanan. Selain penempatan personel, pengamanan juga dilakukan dengan berpatroli secara rutin dan saya sudah meminta seluruh kapolsek agar terus memantau antrean SPBU di wilayahnya masing-masing," ujar Dandy Ario.

Antrean BBM di sejumlah SPBU di Samarinda disebabkan terlambatnya pasokan dari Depo di Balikpapan.

"Berdasarkan informasi dari Pertamina, antrean itu akibat terlambatnya pasokan dari Balikpapan ke Samarinda, apalagi distribusi BBM tersebut menggunakan jalur laut," tambahnya.

Berdasarkan pemantauan di lapangan sejak Kamis siang hingga sore, sejumlah SPBU kehabisan stok BBM jenis pertamax dan pertalite, sementara BBM jenis premium dan solar masih tersedia.

Seperti di SPBU Pelita Kelurahan Sambutan, stok premium pada Kamis siang hanya tersisa 8 ton, pertalite 6 ton, sementara pertamax kosong.

Sedangkan di SPBU Jalan Urip Sumoharjo Kelurahan Sidomulyo, pada Kamis sekitar pukul 13.00 Wita, stok premium dan solar masing-masing mencapai 18 kiloliter, sementara pertamax dan pertalite kosong.

Dari pantauan personel Polresta Samarinda di SPBU Jalan Pelita 2 Kelurahan Sambutan, hanya tersisa 8 ton solar sementara baik premium, pertalite maupun pertamax kosong.

Di wilayah Kecamatan Samarinda Seberang yang merupakan jalur keluar Kota Samarinda menuju Kota Balikpapan, antrean kendaraan yang ingin mengisi BBM juga terlihat di sejumlah SPBU, antara lain di SPBU Jalan Bung Tomo yang hingga Kamis sore, stok BBM hanya tersisa solar sebanyak 10 ton, sementara premium, pertalite serta pertamax habis.

Begitu pula di SPBU Bukit Lipan pada pukul 14. 00 hingga 15. 00 Wita, stok premium tersisa 10 ton dan solar 7 ton sementara pertalite dan pertamax kosong dan di SPBU Jalan APT Pranoto premium dan pertamax sudah habis semenatar pertalite tersisa 2,5 ton serta solar 8 ton. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016