Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menjadikan kawasan "mangrove" atau hutan bakau sebagai salah satu objek wisata andalan di daerah setempat.
"Objek wisata Mangrove Center di Kawasan Graha Indah, Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Barat, akan kami jadikan tujuan wisata andalan," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Kota Balikpapan Abdul Majid di Balikpapan, Senin.
Untuk keperluan itu, Disporabudbar Balikpapan sudah melengkapi sejumlah fasilitas penunjang, seperti pos pengawasan dan patung bekantan yang masih dalam pembangunan.
Disporabudpar Kota Balikpapan juga sedang melakukan kajian pembangunan fasilitas di kawasan hutan bakau itu dengan menyiapkan anggaran Rp250 juta untuk membuat perencanaan pengembangan dan pembangunan kawasan itu.
Abdul Majid menjelaskan di lokasi Mangrove Center akan dilengkapi restoran mini dan gazebo di atas air, sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
"Untuk menikmati indahnya hutan bakau, wisatawan akan diajak menyusuri sungai di atas lahan 150 hektare menggunakan klotok atau kapal kayu," jelasnya.
Ia menambahkan hutan bakau merupakan tujuan wisata yang cukup jarang ditemui di beberapa daerah, sehingga Pemerintah Kota Balikpapan memilihnya menjadi salah satu tujuan wisata andalan.
Salah satu pengemudi kapal kayu (klotok), Rizal, mengatakan lebih kurang sekitar satu jam pengunjung akan diajak menyusuri hutan bakau dengan menaiki kapal yang harga sewanya Rp300.000 untuk kapasitas tujuh sampai 10 orang.
"Dari kapal kayu pengunjung akan melihat bekantan atau kera berhidung mancung dengan kanan kiri ada pohon bakau," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Objek wisata Mangrove Center di Kawasan Graha Indah, Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Barat, akan kami jadikan tujuan wisata andalan," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Kota Balikpapan Abdul Majid di Balikpapan, Senin.
Untuk keperluan itu, Disporabudbar Balikpapan sudah melengkapi sejumlah fasilitas penunjang, seperti pos pengawasan dan patung bekantan yang masih dalam pembangunan.
Disporabudpar Kota Balikpapan juga sedang melakukan kajian pembangunan fasilitas di kawasan hutan bakau itu dengan menyiapkan anggaran Rp250 juta untuk membuat perencanaan pengembangan dan pembangunan kawasan itu.
Abdul Majid menjelaskan di lokasi Mangrove Center akan dilengkapi restoran mini dan gazebo di atas air, sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
"Untuk menikmati indahnya hutan bakau, wisatawan akan diajak menyusuri sungai di atas lahan 150 hektare menggunakan klotok atau kapal kayu," jelasnya.
Ia menambahkan hutan bakau merupakan tujuan wisata yang cukup jarang ditemui di beberapa daerah, sehingga Pemerintah Kota Balikpapan memilihnya menjadi salah satu tujuan wisata andalan.
Salah satu pengemudi kapal kayu (klotok), Rizal, mengatakan lebih kurang sekitar satu jam pengunjung akan diajak menyusuri hutan bakau dengan menaiki kapal yang harga sewanya Rp300.000 untuk kapasitas tujuh sampai 10 orang.
"Dari kapal kayu pengunjung akan melihat bekantan atau kera berhidung mancung dengan kanan kiri ada pohon bakau," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016